Menikmati Warisan Rasa lewat Buku “RM Surya Tak Pernah Tenggelam”

Desainer: Dzulfiqar Nainggolan dan Joey Fong (The 1984)

Lingkup: Publikasi

Penerbit: Binatang Press

Rumah Makan (RM) Surya di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat menyimpan banyak kenangan–baik dari pengunjung yang datang untuk mencicipi sajian khas Padang dan dari para pelopor serta pekerjanya yang telah mendedikasikan hidup untuk cita rasa penuh kehangatan. RM Surya telah menjadi saksi sejarah hiruk-pikuk pertumbuhan kota Jakarta; di tengah kebahagiaan hingga kedukaan, dapur rumah makan ini tak pernah berhenti bekerja. Maka, sudah layak dan sepantasnya perjalanan RM Surya diabadikan–tak hanya dalam memori, melainkan catatan fisik yang dapat dilipat gandakan sehingga jejak RM Surya dapat terus dihayati oleh generasi-generasi berikutnya.

Di penghujung April ini, Binatang Press merilis buku RM Surya Tak Pernah Tenggelam, sebuah buku “dokumenter” tentang rumah makan tersebut. Dirancang oleh desainer Dzulfiqar Nainggolan dan Joey Fong dari the 1984, serta dilengkapi ilustrasi karya Nugraha Pratama, buku RM Surya Tak Pernah Tenggelam merupakan proyek kolaborasi Dokumentaria Berselera dan Binatang Press. Konten buku ini disusun oleh Reno Andam Suri sebagai penulis, dengan karya fotografi Jeremiah Michael. Melalui buku ini, pembaca dapat mengenal RM Surya lebih dalam–dari sejarah awal berdirinya, menu andalannya, hingga siapa saja sosok-sosok di balik dapurnya. Walaupun berbicara tentang sebuah rumah makan, narasi yang tertuang dalam buku ini menggali lebih dalam dari pada itu. Setiap halaman berisikan warisan dan harapan, kekeluargaan dan cinta kasih–semua yang dibangun dari jerih payah selama bertahun-tahun.

Pertama kali mememang buku RM Surya Tak Pernah Tenggelam, tentu mata kami tertuju pada visualnya yang mengundang–layaknya melihat buku menu sebuah rumah makan. Lembar demi lembar menawarkan warna yang vibran; sangat relevan di masa kini sekaligus menjadi cerminan warna-warna yang dapat kita saksikan di RM Surya: oranye, merah muda, hijau, kuning pucat, dan biru langit. Palet tersebut sangat familiar–mengambil inspirasi dari cat tembok, peralatan makan, buku tamu, furnitur, hingga lembaran tisu yang tersedia di RM Surya. Dengan pemilihan warna yang menjadi gambaran bangunan RM Surya, pembaca seperti diajak masuk dan merasakan kehangatan ruang makan, memperhatikan atmosfernya sembari menunggu makanan datang. 

zoom

Sebagai “dokumenter” yang dicetak, RM Surya Tak Pernah Tenggelam tentunya menawarkan serangkaian foto dan visualisasi momen hingga menu makanan sebagai pengalaman bagi pembaca. Foto-foto apik Jeremiah Michael dipadukan dengan tata letak yang dinamis, membuat pembaca merasa “dekat” dengan setiap narasi yang diceritakan di setiap lembar. Figura warna-warni yang dirancang untuk membingkai karya fotografi menambahkan kesan muda–menjadi tambahan bumbu rasa yang mendorong pembaca untuk tinggal lebih lama di tiap halaman. 

Elemen lain yang membuat buku RM Surya Tak Pernah Tenggelam ini kaya rasa adalah ilustrasi karya Nugraha Pratama. Dengan pendekatan humanis, Nugraha menangkap momen bersejarah hingga keseharian RM Surya dengan hangat–seperti kala para karyawan meracik bumbu di dapur. Goresan dan sapuan cat Nugraha pun mampu menangkap memori–sedikit kabur, namun tetap terasa hangat. Sungguh, ilustrasi sajian RM Surya di halaman akhir adalah penutup yang cerdas–menggiurkan selera, membuat pembaca ingin hendak mencicipi setiap rasa.

Dari segi tipografi, pemilihan fon Tuppence oleh Delve Fonts menambah keharmonisan desain buku RM Surya Tak Pernah Tenggelam. Pangkal yang tajam dan menjurus pada segitiga di setiap variabel mampu mencerminkan desain bangunan Rumah Gadang, rumah adat tradisional Padang dari suku Minangkabau di Sumatera Barat. Tipe fon ini pun mempunyai lekuk yang tegas dan feminin–layaknya tenun songket Minang yang cantik. Keputusan desainer dalam memilih fon ini menegaskan betapa buku ini tak hanya merayakan RM Surya tapi juga budaya Minang yang menjadi titik keberangkatan para pendirinya–dan hingga hari ini terus dilestarikan.

Buku RM Surya Tak Pernah Tenggelam adalah warisan; adalah doa dan pengharapan untuk sebuah rumah makan kekeluargaan ini terus bernapas panjang. Desain buku ini dengan segala elemen visualnya bukanlah sekadar “kemasan”, melainkan tubuh yang mengalami perjalanan rasa–sehingga membaca buku ini pun merupakan pengalaman menubuh yang kuat.

Buku RM Surya Tak Pernah Tenggelam bisa didapatkan di Bintang Press.

RM-Surya-14
RM-Surya-15
RM-Surya-16
RM-Surya-17
RM-Surya-18
RM-Surya-19

About the Author

Alessandra Langit

Alessandra Langit is a writer with diverse media experience. She loves exploring the quirks of girlhood through her visual art and reposting Kafka’s diary entries at night.

Let your work shine!

Your work takes center stage! Submit your final assignment here to be assessed by experts of the field.

Submit

Similar Articles

Get ahead of the game with GMK+

Keep your finger on the pulse of the art and design world through newsletters and exclusive content sent straight to your inbox.