Grafis Dinamis pada Wajah Baru Figma
Figma memperkenalkan wajah baru untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir—mencerminkan pertumbuhan dan evolusi platform desain yang kini melayani berbagai jenis kreator. Identitas visual baru ini merayakan elemen grafis yang dinamis dan playful, tak lupa palet warna baru yang penuh semangat. Dalam siaran pers resmi, Damien Correll, Creative Director Figma, mengatakan bahwa penyegaran identitas visual Figma bercerita tentang bagaimana perusahaan hadir dan berkembang. “Seiring dengan kematangan Figma dan keterbukaannya pada audiens yang lebih luas, penyegaran identitas visual ini dapat menjadi penanda perubahan baik di dalam maupun di luar. Kami menciptakan merek yang lebih inklusif dengan fondasi yang fleksibel, yang akan terus tumbuh dan beradaptasi seiring ambisi Figma di masa depan,” tegas Damien.
Satu dekade terakhir ini, Figma telah mendukung ekosistem desain dan kreatif secara keseluruhan. Seiring dengan perluasan fokusnya, Figma menyadari pentingnya melampaui bahasa visual yang berakar pada vektor. Seperti yang kita ketahui, grafis yang statis telah mendefinisikan merek Figma selama lima tahun terakhir. “Kami ingin identitas baru kami mencerminkan banyaknya tangan yang terlibat dalam perjalanan dari imajinasi menjadi kenyataan,” tulis Figma dalam artikel Figma on Figma: Evolving our visual language.

Secara gambaran besar, konsep desain untuk brand refresh Figma ini berpusat pada ide build by design yang bertujuan untuk memperluas definisi desain sebagai lebih dari sekadar keterampilan, departemen, atau tahap dalam suatu proses—melainkan menjadi napas dari Figma sebagai merek. Build by design sendiri didorong oleh tiga keyakinan inti: desain adalah tanggung jawab semua orang, inovasi sejati muncul ketika semua orang terinspirasi untuk berpartisipasi; craft dalam desain menjadi pembeda, kreativitas dan kualitas membuat karya yang benar-benar hebat menjadi menonjol; ide hanyalah permulaan, memimpin dengan "build," yaitu tindakan mengubah ide menjadi kenyataan. Dalam merumuskan identitas visual baru ini, Figma berangkat dari empat pilar utama: elemen-elemen dasar yang fleksibel, merepresentasikan beragam individu yang terlibat dalam kolaborasi; komposisi dinamis yang mencerminkan beragam cara berkreasi; palet warna yang semakin luas untuk kemudahan adaptasi dalam berbagai konteks; prinsip gerak yang terintegrasi, menghidupkan aksi dan alur dalam proses kreatif.
Setiap elemen grafis pada wajah baru Figma mencerminkan posisi perusahaan saat ini yang mengarah ke depan—sebuah wadah harapan di mana siapa pun dapat mewujudkan ide mereka. Kedinamisan dalam perkembangan Figma—dan bagaimana kreator menggunakan Figma—memantik fase eksplorasi oleh Brand Studio Figma. Konsep Figma sebagai “ruang bermain bersama” menjadi inspirasi awal untuk visual brand refresh ini. Jefferson Cheng, Brand Designer, mengambil inspirasi dari kenangan taman bermain karya Isamu Noguchi dan Mitsuru Senda. “Mereka menjadi metafora bagi kanvas Figma—tempat di mana orang berkumpul untuk mencipta dan bereksperimen,” jelasnya. Dari gagasan awal tersebut, tim memetakan sebanyak mungkin aktivitas Figma yang dapat mereka pikirkan, menjadikan konsep ini kerangka awal eksplorasi grafis.
Grafis pada wajah Figma sebelumnya merupakan bentuk-bentuk geometris yang mendominasi tapi tidak meruang. Tim brand mereka mencoba untuk menciptakan bentuk visual yang bertumbuh dan berkomunikasi. Lebih jauh, Damien menekankan, “Identitas visual yang bertahan lama harus dipikirkan sebagai bahasa, bukan sistem. Sistem menyiratkan aturan yang kaku dan dapat diprediksi.” Brand Studio Figma pun mengembangkan kumpulan elemen dasar grafis yang membentuk blok bangunan yang bervariasi, mulai dari blob ambigu hingga bentuk yang merepresentasikan berbagai pendekatan dan fungsi Figma, seperti adanya grafis node jumbo—persegi besar yang dipasang di sudut batas objek—menyiratkan node decoder dan tindakan “seleksi” di kanvas Figma. Elemen-elemen grafis ini sengaja dibuat bervariasi dan tidak konsisten—seperti digambar langsung dari tangan. Meskipun memiliki karakteristik yang berbeda, setiap elemen grafis memiliki kesamaan yaitu terlihat sangat grafik, lebih bold dan berani dibanding grafis pendahulunya.
Dalam menghidupkan grafis ini, motion designer bekerja sama dengan brand designer, saling memantik ide tentang bagaimana elemen-elemen grafis ini dapat bersinergi di satu kanvas—seperti munculnya grafis bergerak dari dashed-marquee border yang menggambarkan kolaborasi. Sama persis seperti di kanvas Figma, setiap objek dibuat berinteraksi dengan objek lain, menciptakan komposisi di satu ruang yang sama. Dalam menciptakan keseragaman dengan elemen pada Figma, tim desain mengkaji kembali daftar tindakan dan proses perancangan yang dapat kreator lakukan di platform tersebut. Kemudian, ideation direpresentasikan oleh kolase bebas, seperti tempelan di kanvas FigJam; designing bergantung pada gerak manipulasi dan transformasi; dan building direpresentasikan oleh abstraksi visual dari coding, inspecting, dan annotating. Secara keseluruhan, susunan komposisi ini mencakup empat gerakan utama: Overlap, yaitu bentuk-bentuk saling bertumpuk; Reveal, bentuk yang dipilih dapat mengekspos struktur yang mendasari elemen lain; Clustering, bentuk dan pola berkumpul menjadi komposisi bebas; dan Multi-move, yaitu berbagai elemen komposisi bersatu membentuk keseluruhan yang dinamis.

Beralih dari ke elemen grafis lainnya yaitu warna, Brand Studio mengembangkan skema warna yang kompleks namun harmonis. Figma sendiri tetap mempertahankan warna ungu khasnya. Namun, perusahaan ini memperkenalkan lebih banyak warna lagi, termasuk warna primer yang berani, neon yang cerah, serta warna membumi yang lembut. Dalam perancangannya, Brand Studio memasangkan dua warna tonalpada tingkat hue yang berbeda. Warna-warna ini bertabrakan satu sama lain dan menciptakan kontras yang tajam serta gerakan—seperti energi yang disalurkan satu individu ke individu lainnya. Melengkapi elemen grafis tanpa mengorbankan fungsionalitas, Figma juga menampilkan tipografi khusus bertajuk Figma Sans. Selain font tersebut, Figma ini juga mencakup tiga font lainnya: Figma Condensed, Figma Mono, dan Figma Hand.
Brand Studio internal dari Figma memanfaatkan alat-alat canggih dari platform mereka sendiri untuk mendesain semua kebutuhan grafis untuk brand refresh ini. Setiap grafis merupakan interpretasi abstrak dari fase dalam pengembangan produk, apakah itu brainstorming, desain, atau pembangunan. Dalam pernyataan resmi, tim Figma menceritakan bahwa proses brand refresh ini jauh dari linier dan memakan waktu berbulan-bulan untuk eksplorasi tim. Dengan semangat yang sama dan gagasan yang kuat, tim Figma saling menyempurnakan pekerjaan satu sama lain. “Figma cenderung tanpa ego,” kata Jefferson Cheng, Brand Designer Figma. “Tidak masalah dari mana sesuatu berasal; kami datang bersama untuk menciptakan sesuatu yang hebat.” Wajah baru dari Figma yang dinamis ini menegaskan orientasi Figma pada fleksibilitas ke depan sebagai sebuah platform dan perusahaan. Identitas visual terbaru ini menjadi titik awal untuk bertumbuh dan beradaptasi dengan perubahan di masa mendatang.
Figma’s Brand Studio: Andrea Helmbolt, Brand Strategist; Andy Luce, Brand Designer; Becca Ramos, Brand Designer; Catherine Bui, Brand Designer; Damien Correll, Creative Director; Gilles Desmadrille, Brand Motion Designer; Jefferson Cheng, Brand Designer; Kaley Aposporos, Brand Copywriter; Leandro Castelao, Brand Designer; Maria Chimishkyan, Brand Designer; Sydney Halle, Brand Producer; Taryn Cowart, Design Manager
Agency Collaborators: Buck, for out of home campaign; Nimble, for narrative work.