Dunia Visual Surealis Cho Gi-seok

Nama Cho Gi-seok tampaknya tengah menjadi perbincangan di kalangan penggemar K-Pop. Lewat karyanya sebagai direktur artistik di trailer album terbaru Jennie serta single “Zen”, Cho kembali menghadirkan keindahan surealis lewat visual-visual yang ia ciptakan. Ketertarikan publik terhadap karya-karya Cho yang seperti mimpi, baik di ranah K-Pop maupun di luar itu, bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Bahasa visualnya yang puitis telah dibangun selama bertahun-tahun.

Cho memulai kariernya di industri kreatif sebagai desainer grafis sebelum akhirnya beralih ke ranah fotografi. Dalam wawancara dengan Vogue, ia menjelaskan, “Saya melihat jutaan gambar di internet, dan perlahan-lahan saya menyadari bahwa tak satupun menggambarkan sesuatu yang dekat dengan saya. Saat itu, saya memutuskan untuk mengembangkan ikonografi yang berbicara tentang identitas Korea yang baru, tentang orang-orang di sekitar saya, tentang emosi paling intim saya, dan pada saat yang sama, karya ini harus dapat diterima oleh dunia.” Karya-karyanya telah tampil di berbagai publikasi fashion seperti Vogue, Kinfolk, Dazed, dan Wallpaper, serta berkolaborasi dengan merek-merek besar seperti Gucci, Bulgari, Adidas, dan Cartier.

Terobosan besar Cho dalam penyutradaraan video musik terjadi pada tahun 2020 dengan “Post Up” dari CL. Namun, setelah itu, ia tampak menghilang dari radar industri K-Pop, memilih untuk kembali fokus pada fotografi. Pada 2021, Cho merancang konsep artistik untuk EP Life is a Bi… (2021) milik solois Korea, BIBI. Antara 2021 hingga 2022, karyanya yang dibuat pada periode 2018-2020 dipamerkan di Fotografiska New York. Kemudian, pada 2023, salah satu karyanya menjadi sampul edisi November Vogue Korea, menampilkan potret ikonis Naomi Campbell.

zoom

Pada tahun yang sama, ia kembali ke dunia penyutradaraan video musik melalui video “I Wish You Roses” dari Kali Uchis. Ia juga bertanggung jawab atas karya fotografi untuk album Red Moon in Venus (2023), tempat lagu tersebut dimuat. Sebulan kemudian, konsep foto “Bloody Rose” untuk album studio pertama LE SSERAFIM, Unforgiven (2023), yang difoto dan disutradarai oleh Cho, dirilis ke publik. Arahan artistik Cho dalam proyek ini mendapat pujian karena menyuguhkan nuansa yang lebih gelap, konseptual, dan intim.

Namun, yang benar-benar mengukuhkan namanya dalam dunia K-Pop adalah kontribusinya sebagai fotografer dan direktur artistik untuk album studio ketiga Red Velvet, Chill Kill (2023). Baik lagu utama maupun narasi dalam albumnya menampilkan fantasi gelap, tetapi visual yang dihadirkan Cho Gi-seok membungkus cerita ini dengan keindahan yang terasa membeku dalam waktu, sekaligus menyiratkan sesuatu yang mengintai di sudut-sudutnya. Hal yang menarik, bahasa visual Cho untuk album ini membawa nostalgia khas Korea dalam setiap gambar.


Kembalinya Cho ke penyutradaraan video musik semakin terasa dengan video “Woke Up” dari XG yang dirilis pada Mei 2024. Selain sebagai sutradara, ia juga menangani karya foto untuk album. Pendekatan visual Cho kali ini berbeda dari karyanya untuk Kali Uchis. Dalam “I Wish You Roses”, ia menggunakan estetika floral surealis dan membandingkannya dengan sosok Kali Uchis. Sebaliknya, untuk konsep luar angkasa dalam “Woke Up”, Cho benar-benar membawa “kemewahan”. Jika banyak direktur artistik lain mungkin akan ragu untuk sepenuhnya menggambarkan konsep yang sudah tidak masuk akal, pendekatan maksimalis Cho justru menghidupkan surealisme itu sepenuhnya tanpa mengorbankan keindahan khasnya.

Pendekatan serupa juga ia terapkan dalam penyutradaraan video musik terbaru Jennie, “ZEN”, yang dirilis pada 25 Januari 2025. Sebuah suguhan visual maksimalis yang menjadi pesta bagi mata. Sedikit bertolak belakang dengan judul lagunya, video musik ini dipenuhi elemen kontras yang meninggalkan kesan misterius, membuat penonton ingin terus mencari tahu lebih banyak. Video ini adalah manifestasi dari kelebihan dalam bentuk paling estetis, tetapi tetap memberi ruang bagi Jennie untuk bersinar sebagai pusat perhatian. Cho juga menyutradarai trailer untuk album terbaru Jennie, Ruby, yang dijadwalkan rilis pada Maret mendatang. Pendekatannya dalam trailer ini mengingatkan pada konsep foto Chill Kill (2023), dengan visual yang memikat namun penuh aura misterius yang membangun ekspektasi.

Imaji surealis Cho Gi-seok telah menjadi sesuatu yang begitu khas dalam setiap karyanya, sehingga mudah dikenali bahkan oleh mereka yang mungkin belum familiar dengan namanya. Bahasa visualnya menemukan keindahan bahkan dalam imajinasi yang nyaris halusinatif. Ia menguasai seni maksimalisme surealis, dengan tetap menyisakan ruang untuk keintiman yang sangat manusiawi.

gallery-1
gallery-2
gallery-3
gallery-4
gallery-5
gallery-6
gallery-7
gallery-8
gallery-9
About the Author

Kireina Masri

Kireina Masri has had their nose stuck in a book since they could remember. Majoring in Illustration, they now write of all things visual—pouring their love of the arts into the written word. They aspire to be their neighborhood's quirky cat lady in their later years.