Pameran Besar Pertama Olafur Eliasson di Indonesia Segera Hadir di Museum MACAN
Pameran Olafur Eliasson: Your curious journey akan dibuka untuk publik di Museum MACAN mulai November 2025 mendatang. Perupa Islandia-Denmark ini akan menghadirkan tiga dekade praktek artistiknya—mempertemukan karya dengan tema cahaya, persepsi, dan partisipasi. Pengunjung diajak untuk melibatkan indera mereka serta meninjau kembali cara mereka melihat, merasakan, dan berhubungan dengan dunia sekitar.
Pameran ini menandai persinggahannya di Indonesia dari tur internasional sang perupa ternama, sekaligus menjadi presentasi tunggal besar pertamanya di tanah air. Pameran ini akan hadir di Jakarta sebagai bagian dari tur Asia Pasifik yang sebelumnya telah ditampilkan di Singapore Art Museum, Auckland Art Gallery Toi o Tāmaki, Taipei Fine Arts Museum, dan akan ditutup di Museum of Contemporary Art and Design di Manila pada 2026.
Your curious journey di Museum MACAN menampilkan beragam pilihan karya dalam berbagai medium, mulai dari instalasi imersif dan patung hingga lukisan, fotografi, dan video. Karya-karya tersebut merefleksikan tema-tema utama yang menjadi landasan praktik artistik sang seniman. Dikenal melalui eksplorasi terhadap persepsi dan pengalaman ruang, Eliasson menantang pengunjung untuk berinteraksi dengan dunia dengan cara-cara baru. Karyanya memadukan eksplorasi inderawi dengan wacana lingkungan yang krusial, mengajak audiens untuk merefleksikan hubungan mereka sendiri dengan alam dan krisis iklim.
Pengunjung diajak menempuh sebuah perjalanan yang kaya akan temuan, di mana seni menjadi katalis bagi refleksi dan tindakan dalam menghadapi tantangan global yang mendesak saat ini. Di Museum MACAN, presentasi ini menghadirkan perspektif baru dan memperdalam dialog antara praktik artistik Olafur Eliasson dengan komitmen museum terhadap seni rupa kontemporer di Asia Tenggara.
Olafur Eliasson dikenal luas atas karya-karyanya yang mengeksplorasi cara kita memahami lingkungan sekitar, dan sejak 1997 telah memamerkan karyanya di museum-museum besar serta ruang publik di seluruh dunia. Instalasinya mengubah hal-hal tak berwujud menjadi pengalaman inderawi, yang menajamkan kesadaran terhadap ruang, cahaya, dan gerak.
Melampaui estetika yang memikat, praktiknya terhubung erat dengan audiens kontemporer melalui komitmen berkelanjutan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, menjadikan karyanya tidak hanya memukau secara visual tetapi juga relevan.
Photo Credit:
Taipei Fine Arts Museum, The Talks