Melihat Kembali Kemeriahan ADGI Design Week 2024

ADGI Design Week 2024 resmi berakhir pada hari Minggu lalu (15/12), di Urban Forest, Cipete. Diselenggarakan oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI), lima hari acara ini dipenuhi dengan talenta kreatif yang luar biasa, wawasan desain grafis yang menakjubkan, dan masih banyak lagi. Dengan berbagai pameran, gelar wacana dari berbagai chapter, dan ADGI Conference pertama yang pernah diadakan, ada banyak hal yang bisa dinikmati oleh para penggemar desain.

Acara dimulai pada Rabu (11/12), dengan pembukaan resmi dari empat pameran yang digelar; Pameran DGI Museum, COMPASS® X ADGI, “Peeling” D&AD, dan yang sangat dinanti, GRAFIS’24. Pameran Museum DGI merupakan manifestasi nyata dari upaya Kepala DGI dan kurator pameran, Ismiaji Cahyono, untuk mendokumentasikan dan melestarikan perkembangan desain grafis Indonesia.

Pameran COMPASS® X ADGI menampilkan hasil kolaborasi merek sepatu tersebut dengan 25 desainer grafis dan studio desain. Koleksi ini dibuat untuk merayakan ulang tahun ke-25 COMPASS® sekaligus mengabadikan poster pameran GRAFIS’80. Di lantai dua, terdapat Pameran “Peeling” D&AD memperkenalkan organisasi ini sekaligus menampilkan karya-karya pemenang dari D&AD Awards 2024, termasuk Yellow Canteen oleh Innocean Indonesia, dan lainnya. Terakhir, di area ADGI Conference, terdapat pameran GRAFIS’24. Dengan 66 peserta, pameran ini menjadi potret brilian dari talenta desain grafis terbaik Indonesia saat ini. Pameran ini juga menampilkan wall of fame, yang menampilkan proyek desain pilihan yang telah memengaruhi industri di luar desain grafis untuk menunjukkan peran multidimensi dari disiplin ini.

zoom-1

Pada hari kedua dan ketiga acara, ADGI Design Week juga menyelenggarakan ADGI Chapter Talks; mengundang anggota ADGI dari luar Jakarta untuk berbagi wawasan dan tantangan mereka dengan komunitas yang lebih besar. Tujuh talk berbeda diadakan dengan berbagai topik, mulai dari mempertahankan eksistensi desain cetak, sentrisme Jakarta, Asia Packaging Design Awards, inklusivitas dalam industri, hingga kehadiran dan evolusi AI dalam industri, yang terakhir dimoderatori oleh Grafis Masa Kini. Talks ini menawarkan suasana yang lebih intim untuk membahas tidak hanya teknis desain, tetapi juga kesempatan untuk melanjutkan diskursus desain dan menggali lebih dalam mengenai berbagai keberhasilan dan tantangan yang dihadapi desainer Indonesia di seluruh negeri. Banyak wawasan dan sudut pandang menarik yang dibagikan, tidak hanya mengenai desain, tetapi juga bagaimana cara terbaik untuk berkembang dan apa artinya tumbuh dalam industri yang berkembang pesat.

Untuk menutup ADGI Design Week, dua hari terakhir acara diisi dengan diskusi panel dan pembicara utama di ADGI Conference. Akhir pekan itu penuh dengan presentasi keynote, dengan yang pertama pada hari Sabtu (14/12) adalah presentasi dari Salman Subakat dari Paragon Group. Pada hari yang sama juga diadakan presentasi keynote dari Duy Nguyen dan Lan Mai dari M—N Associates, Felix Tjahyadi, dan Sylvester Tan dari Foreign Policy. Hari berikutnya dimulai dengan presentasi tentang D&AD 2024 Trend Report oleh Kotoko Koya, serta presentasi keynote dari Sueh Li Tan dari Hrftype Foundry dan Andi Rahmat dari NUSAÉ. ADGI Conference juga menggelar beberapa showcase proyek, termasuk presentasi Seto Adi Witonoyo tentang identitas visual GRAFIS’24, dan Gema Semesta dari gemasemesta.co serta Andro Kaliandi dari FFFAAARRR tentang karya mereka untuk INTUR 2022 dan INTUR 2024.

zoom-2

Konferensi ini juga menghadirkan diskusi panel, yang pertama adalah “Bridging Borders: Bringing Indonesia to the Global Stage”, yang dipresentasikan oleh Grafis Masa Kini. Panel ini, yang terdiri dari Kotoko Koya, Regional Manager D&AD untuk Jepang dan Singapura, Andi Rahmat, Principal Designer dari NUSAÉ dan anggota panel juri Tipografi D&AD Awards 2024, serta Chow Kok Keong dan Fajar NF dari Innocean Indonesia, para kreatif di balik kampanye pemenang penghargaan “Yellow Canteen” dan penerima D&AD Yellow Pencil, proyek pertama di Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut, membahas tentang D&AD, seluk-beluk cara mengkomunikasikan proyek ke audiens internasional, serta nilai dari mengikuti penghargaan desain internasional. Pada hari yang sama, juga ada panel “Designing Futures: The Role of Graphic Design in Indonesia’s Creative Economy”, dengan Ketua ADGI, Ritchie Ned Hansel, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Irene Umar, yang dimoderatori oleh Diaz Hensuk dari FORMAT dan anggota dewan penasihat ADGI, yang membahas semakin besarnya peran desain grafis dalam mendorong perekonomian negara.

Hari berikutnya menghadirkan panel “The Southeast Asia Design Power” dengan Sylvester Tan, Sueh Li Tan, Duy Nguyen, Lan Mai, dan Ira Carella dari Thinking*Room, yang dimoderatori oleh Hanina Sharafina dari NStudio, yang membahas suka duka lanskap desain Asia Tenggara dan ke mana arah industri desain di kawasan ini di masa depan. Diskusi panel terakhir dari minggu itu, yang sekaligus menutup konferensi, adalah panel “Chapters Assemble” dengan representatif beberapa Chapter ADGI, termasuk Theo Gennardy dari ADGI Bandung, Rahmat Zulfikar dari ADGI Makassar, Ritter Willy Putra dari ADGI Jakarta, Marvin Ade dari ADGI Surabaya, dan Rahardian Galag dari ADGI Yogyakarta, yang dimoderatori oleh Sekretaris Jenderal ADGI, Muhammad Imaddudin. Panel ini membahas karakter, pertumbuhan, dan kemajuan masing-masing chapter ADGI serta industri desain lokal yang bersangkutan.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ADGI Design Week 2024 adalah kesuksesan besar. Acara ini menunjukkan kepada banyak orang tentang lanskap desain grafis Indonesia yang sudah luar biasa serta potensi industri ini. Ini adalah demonstrasi yang kuat tentang semakin berkembangnya peran desain grafis, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara, dan kami menantikan lebih banyak acara serupa di masa depan.

Foto: Moses M M Sihombing and ADGI Design Week

gallery-1
gallery-2
gallery-3
gallery-4
gallery-5
gallery-6
gallery-7
gallery-8
gallery-9
gallery-10
gallery-11
gallery-12
gallery-13
gallery-14
gallery-15
gallery-16
gallery-17
gallery-18
About the Author

Kireina Masri

Kireina Masri has had their nose stuck in a book since they could remember. Majoring in Illustration, they now write of all things visual—pouring their love of the arts into the written word. They aspire to be their neighborhood's quirky cat lady in their later years.