Sukses Digelar, IdeaFest 2025 Membuka Diskusi Desain yang Lebih Luas

IdeaFest 2025 telah sukses digelar–mengukuhkan posisinya sebagai festival kreatif tahunan terbesar di Indonesia dan ruang kolaboratif bagi para pelaku industri kreatif untuk mengembangkan ide, berdiskusi, dan berinovasi. IdeaFest 2025 sendiri mengangkat tema “(Cult)ivate the Culture”, yang mengajak para pelaku kreatif untuk mengeksplorasi nilai-nilai budaya dan mengubahnya menjadi gerakan kolektif dalam mewariskan warisan budaya Indonesia di era modern. Selama tiga hari lalu, mulai 31 Oktober hingga 2 November 2025, IdeaFest berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, menghadirkan lebih dari 120 sesi dan 500 pembicara nasional maupun internasional dari berbagai bidang industri kreatif.

Mengacu pada hasil survei yang dilakukan oleh GoodStats, lebih dari 70% anak muda di Indonesia optimis budaya Indonesia dapat dikenal secara luas. Unsur seperti kekuatan identitas acara, kekayaan konten budaya, serta suasana turut berkontribusi besar terhadap terbentuknya kesan positif tersebut. Sejalan dengan hal ini, melalui tema “(Cult)ivate the Culture”, IdeaFest 2025 hadir sebagai ruang yang tidak hanya menampilkan budaya, tetapi juga menumbuhkan persepsi positif terhadap industri kreatif Indonesia melalui pengalaman yang inspiratif dan isu-isu yang relevan dengan perkembangan zaman. Dalam konteks ini, budaya dimaknai bukan sekadar sesuatu yang diwariskan, melainkan sesuatu yang terus hidup, dapat dikembangkan, diinterpretasikan ulang, dan disebarkan melalui berbagai media kreatif seperti film, musik, kuliner, olahraga, sastra, hingga desain.

Industri desain grafis di Indonesia yang terus berkembang memantik diskusi yang kemudian dihadirkan dalam ruang-ruang IdeaFest tahun ini. Di hari pertama, lewat sesi Design Pillars: The Importance of Critics and Education, kita diajak untuk kembali memikirkan keberjalnutan ekosistem desain di luar batas estetika visual. Ayu Widjaja (Managing Editor of Grafismasakini & Partner of Visious), Andre Edfan (Creative Director of Yord), Radita Saraswati (Director of Research & Education ADGI), dengan moderator Muhammad Imaduddin (Co-Founder & Managing Director of DEIO and Secretary General of ADGI), menyampaikan perspektif mereka soal bagaimana kritik dan edukasi menjadi pilar yang mendorong perkembangan desain grafis. 

zoom

Di hari kedua, dalam sesi Indonesia Design Excellence, PRESENTED BY ROAD TO ADGIDW 2025, Io Woo (Creative Director of Studio Woork) Melvin Christian (Co-Founder of Ou Creative & Genexyz), dan Bram Yoshugi (Art Director & Partner of Thinking*Room Inc.) membagikan pengalaman mereka sebagai desainer grafis yang mengerjakan proyek-proyek membanggakan bagi Indonesia. Dimoderatori Cita Tahir (Vice Chairman of ADGI, Creative Director of Milestone), sesi ini juga membuka diskusi soal kesempatan yang lebih besar, bahkan hingga ke panggung global, untuk desainer Indonesia. Masih di hari yang sama, Sigit D. Pratama (CEO, Founder and Principal Designer of .thisPLAY Studio) dan Tomy Herseta (Creative Director of SATURDAYS, Lecturer of President University & Universitas Widyatama, Co-Founder of MATRA Consulting) membicarakan lanskap desain instalasi–bidang yang masih cukup asing bagi masyarakat awam. Sesi Installation Art: Navigating Challenge Between Production and Creativity ini membahas segala hal yang perlu kita ketahui soal proses kreatif dan produksi sebuah instalasi. Menutup hari kedua, Joshua Breidenbach (Partner & ECD, BaseSGN), dimoderatori oleh Nina Sharafina (Founder and Creative Director at NStudio), membahas lanskap desain grafis di Asia Tenggara yang semakin maju dalam sesi Southeast Asia, The New Epicenter of Design, PRESENTED BY ROAD TO ADGIDW 2025. 

Pada hari ketiga, ADGI Jakarta Chapter membawa kembali program Share Screen ke panggung IdeaFest 2025. Mawarid Rolansyah dan Yori Atira dari Lunch for My Husband, Iqbal Fadilah dari Sereal, Agra Satria dari Mata Studio, Ardhira Putra, Sahid Permana dan Meidiana Tahir dari Sun Eater, serta Sonya Putri dari Museum MACAN mempresentasikan proyek-proyek yang mereka kerjakan–dari identitas visual hingga karya yang ditampilkan di The Sphere, Las Vegas. Lewat program Share Screen, penonton diajak untuk mengetahui secara dalam dan detail mengenai proses ideasi hingga eksekusi desain sebuah proyek kreatif.

Selama tiga hari, IdeaFest 2025 menampilkan berbagai program inklusif, termasuk diskusi soal desain, yang dirancang untuk memungkinkan para pelaku industri kreatif menjelajahi peluang baru, berinovasi di berbagai disiplin ilmu, dan membangun kolaborasi. Melalui beragam kolaborasi lintas sektor, IdeaFest diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kreativitas dan budaya di Asia Tenggara.

Penyelenggaraan IdeaFest 2025 berkolaborasi dengan Bank Saqu sebagai Official Banking Partner, SIMPATI sebagai Official Telecommunications Brand Partner, serta para Official Sponsors dari Indofood melalui brand Indomie, Pop Mie, Indomilk, & Chitato Lite, serta  Grab, TACO, dan sponsor pendukung lainnya.

web-19
web-20
web-21
web-22
web-24
web-23
web-25
web-26
web-27
About the Author

Alessandra Langit

Alessandra Langit is a writer with diverse media experience. She loves exploring the quirks of girlhood through her visual art and reposting Kafka’s diary entries at night.