Jules Chéret: Warisan Belle Époque dan Revolusi Desain Poster
Jules Chéret adalah salah satu alasan titik balik desain poster pada abad ke-19 di Paris. Alih-alih hanya menjadi penyampai pesan, poster menjadi barang koleksi yang indah—seni modern yang menjadi warisan Belle Époque.
Sejarah poster dimulai dengan selebaran hitam-putih pada tahun 1600-an, yang berkembang seiring dengan munculnya mesin cetak. Fungsi poster di masa itu—dan masih sama pada masa kini—untuk menyebarkan informasi secara massal; pengumuman produk di etalase toko para pedagang, pemerintah menyerukan tindakan perang, dan maklumat publik lainnya. Desain poster pun bergantung pada tipografi. Seiring berkembangnya zaman, tipe huruf menjadi lebih besar, lebih dekoratif. Penemuan kembali litografi, proses yang digunakan untuk membuat banyak poster, menjadi pendorong modernisasi desain poster. Jules Chéret yang dikenal sebagai bapak poster modern adalah orang yang merevolusi teknik tersebut.
Pada catatan Driehaus Museum dituliskan bahwa Chéret lahir pada tahun 1836 di keluarga seorang penyusun huruf asal Prancis. Setelah sempat belajar menggambar dalam waktu yang singkat, Chéret berlatih litografi pada usia 13 tahun saat bekerja sampingan. Kesempatan besarnya di dunia seni visual datang dari produsen parfum Eugène Rimmel yang mempekerjakannya sebagai desainer. Tak lama kemudian, ia mendirikan perusahaan percetakan litografinya sendiri di Paris, dengan keyakinan kuat bahwa litografi akan segera menggantikan industri cetak huruf timbul milik ayahnya sebagai teknik percetakan utama. Berbicara soal litografi, kualitas rendah dan sifatnya yang sekali pakai membuat teknik ini awalnya dianggap tidak layak untuk produksi karya seni. Hasil akhir litografi dianggap sebagai karya murahan yang sulit dibayangkan masuk ke koleksi museum-museum. Kebutuhan akan litografi hanya untuk penyampaian pesan komersil yang cepat. Tidak ada nilai orisinalitas, keberanian, atau keindahan pada teknik ini.
Pada Belle Époque, masa keemasan bagi seni dan budaya di Eropa, Jules Chéret dengan ide visionernya mengubah teknik litografi secara radikal sehingga tampak orisinal. Alih-alih terikat dengan stigma negatif teknik ini, Chéret justru memberdayakannya untuk menciptakan karya poster yang penuh warna dan memiliki sentuhan Prancis yang khas untuk berbagai tempat hiburan seperti Eldorado, Olympia, Folies Bergère, Théâtre de l'Opéra, Alcazar d'Été, dan Moulin Rouge. Karya-karyanya tidak hanya mempromosikan pertunjukan, tetapi juga berbagai produk seperti minuman, parfum, dan kosmetik. Pada 1884, Chéret memberanikan diri untuk mengorganisir pameran poster kelompok pertama dalam sejarah seni—membuka jalan bagi penerimaan dan perayaan poster sebagai seni rupa sejati. Dua tahun kemudian, ia menerbitkan buku pertama tentang seni poster. Chéret juga bekerja sama dengan berbagai percetakan yang melayani para kolektor yang ingin memiliki poster sebagai bagian dari koleksi pribadi mereka.
Tak hanya dalam teknik litografi, Chéret juga membawa kemajuan besar gaya desain poster. Ia merancang tipe hurufnya sendiri, memanfaatkan keunggulan litografi dibandingkan mesin cetak, di mana seniman dapat menggambar langsung. Chéret juga mengurangi jumlah teks dalam posternya dan mengandalkan ilustrasi sebagai elemen utama untuk menyampaikan pesan. Tak hanya itu, Chéret pun menyederhanakan proses kromolitografi dengan menggunakan tiga warna primer—merah, kuning, dan biru—di mana setiap warna dicetak menggunakan batu terpisah. Dengan membuat warna-warna ini semi-transparan, ia dapat melapisinya untuk menciptakan rona warna baru. Pada setiap desain posternya, Chéret menggunakan garis kuas yang dinamis, teknik crosshatch, stippling, sapuan lembut menyerupai cat air, serta kombinasi warna datar. Seorang kromolitografer sezamannya, André Mellerio, memuji cara Chéret berkarya, menyebut poster berwarna sebagai "seni khas dari zaman kita," menandai perubahan besar dalam dunia desain.
Kontribusi signifikan Chéret lainnya adalah penggambaran perempuan dalam posternya. Sebelumnya, representasi perempuan dalam seni seringkali terbatas pada stereotip tertentu. Namun, inovasi kreatif Chéret menampilkan perempuan-perempuan ceria dengan pakaian yang cukup terbuka untuk zaman itu yang kemudian dikenal sebagai Chérettes. Ilustrasi perempuan-perempuan dalam posternya mengambil inspirasi dari figur-figur lukisan Rococo, sebuah era gemilang di Prancis yang diabadikan oleh seniman seperti Jean-Honoré Fragonard dan Jean-Antoine Watteau. Dengan pesona yang menggoda, Chérettes menampilkan berbagai hiburan khas Paris—mulai dari gedung pertunjukan, teater, hingga musisi. Poster-poster ini tidak hanya berfungsi sebagai iklan tetapi juga menggambarkan gaya hidup yang memikat, memperkuat daya tarik Paris sebagai pusat budaya dan hiburan.
Melihat poster berkembang sebagai seni yang dipandang, pada tahun 1895 Chéret meluncurkan koleksi Maîtres de l'Affiche, sebuah publikasi seni yang menampilkan reproduksi berukuran lebih kecil dari karya-karya terbaik 97 seniman Paris. Koleksi ini tidak hanya menyoroti karyanya sendiri tetapi juga mempromosikan seniman-seniman lain, memperkaya dunia seni poster pada masa Belle Époque. Selama kariernya, Chéret menghasilkan lebih dari seribu poster. Seorang kritikus pernah berkomentar bahwa “ada seribu kali lebih banyak bakat dalam poster Chéret yang terkecil dibandingkan dengan sebagian besar lukisan di dinding Salon di Paris.” Chéret sering ditiru, dan karyanya menginspirasi seluruh generasi seniman yang kemudian mengembangkan pendekatannya lebih jauh. Salah satu seniman yang mengikuti jejaknya adalah Henri de Toulouse-Lautrec. Sebagai bentuk penghormatan kepada Chéret, Lautrec selalu mengirimkan salinan setiap poster yang ia buat kepada sang maestro.
Di masa tuanya, Chéret pindah ke Nice, di mana ia menghabiskan sisa hidupnya hingga meninggal pada usia 96 tahun. Warisan seninya terus dikenang, dan poster-posternya menjadi koleksi berharga bagi banyak museum dan kolektor seni di seluruh dunia. Karya-karya Chéret tidak hanya merevolusi dunia periklanan tetapi juga memengaruhi perkembangan seni grafis dan desain modern hingga hari ini.