Shuuhuahua Bicara soal Obsesi, Rasa Ingin Tahu, dan Cintanya pada Film

Shu Yee, lebih dikenal sebagai @shuuhuahua di Instagram, adalah seorang ilustrator dan desainer grafis berbasis di Petaling Jaya, Malaysia. Karya-karya berwarna cerah dan karakter ekspresifnya didorong oleh keinginannya untuk menjelajahi hal-hal yang tidak diketahui. Karya-karya inisiatifnya sendiri didominasi dengan gaya ilustrasi yang tegas dan gaya ekspresif. Sepanjang kariernya, Shu Yee telah bekerja dengan klien-klien terkenal seperti atmos KL, TIME Internet Malaysia, GQ Taiwan, dan Nike Malaysia.

Seperti banyak dari kita, pertemuan pertama Shu dengan dunia kreatif terjadi pada usia muda—lebih tepatnya saat duduk di bangku taman kanak-kanak. Momen yang menjadi titik baliknya adalah kunjungan ke kelas menggambar, yang ironisnya tidak ia ikuti. "Seorang guru meminta saya untuk menggambar bentuk telapak tangan saya di atas kertas gambar dengan crayon, setelah itu dia menambahkan beberapa garis dan titik, mengubah bentuk telapak tangan saya menjadi seekor burung," kenang Shu. "Itu membuat pikiran saya yang berusia empat tahun terkejut."

Dalam proses kreatifnya, Shu mengambil inspirasi dari mana saja. Lebih lanjut, Shu menjelaskan, "Pengalaman pribadi, perasaan, dan semua yang pernah saya lihat dalam hidup saya telah memengaruhi identitas visual saya. Saya juga suka film. Momen-momen sinematik, karakter, dan narasi yang luar biasa selalu memantik kreativitas saya." Kecintaan Shu pada film terlihat jelas dalam koleksi Riso Chirashi.

Riso Chirashi merupakan proyek ilustrasi film yang diinisiasi Shu dan sedang dikembangkan. Proyek ini juga berfungsi sebagai laporan pasca menonton film bagi Shu. "[Ini] tempat di mana saya berusaha merangkum inti dari film sambil bereksperimen dengan teknik risograph. Chirashi adalah istilah untuk poster film berukuran B5 dari Jepang, koleksi kecil, dan saya pikir signifikansi sebuah poster terletak pada kemampuannya untuk menarik dan menghubungkan penonton dengan sebuah film sebelum film itu bahkan dimulai dan setelah berakhir," jelasnya. Sejauh ini, Riso Chirashi mencakup poster risograph karya Shu dari The Handmaiden (2016)karya Park Chanwook, serial Korea Moving (2023), The Face of Another (1966)karya Hiroshi Teshigara, dan lainnya.

Zoom

Riso Chirashi merupakan satu dari sekian banyak proyek inisiatif Shu. Ketika ditanya tentang motivasi di balik proyek-proyek inisiatif sendiri ini, dia menjawab, "Obsesi, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk mengekspresikan sesuatu. Proyek-proyek inisiatif ini sendiri adalah sebuah tempat untuk bereksperimen dan membiarkan gagasan-gagasan aneh tumbuh!" Shu juga memiliki beberapa zine yang telah diterbitkan. We’re Not Coming Back, yang diterbitkan pada tahun 2020, berkisah tentang kehidupan sehari-hari, memori yang diterjemahkan dari ingatan, dan tentang keluarga Malaysia kelas pekerja. Shu mendeskripsikan zine ini sebagai: "representasi visual dari kenangan masa kecil yang tidak tercatat, dan rutinitas sehari-hari rumah TeoChew Cina yang konvensional." Format zine ini juga terinspirasi dari katalog ritel dan selebaran promosi tahun 90-an. Judul pertama yang diproduksi menggunakan teknik risograph, SUNSHOWER CITY: ONLY TOURIST, menggali makna dari kampung halaman. Berlatar Sunshower City, Penang, zine ini mencoba untuk mengatasi kehidupan sehari-hari dari sudut pandang seorang wisatawan. "Selain kenangan yang tersimpan di memori kita, apa arti "kampung halaman"?" tanya Shu. Zine ini adalah proyek favorit Shu.

Selain proyek inisiatif, Shu berkolaborasi dengan merek-merek olahraga atau streetwear seperti Nike Malaysia dan atmos KL. Kolaboarasi ini datang dengan sejumlah tantangan uniknya sendiri. "Bekerja dengan merek-merek seperti Nike dan atmos seringkali memiliki fokus yang kuat pada budaya populer dan tren. Hal itu sangat menantang ketika saya mencoba untuk menolak "tren" sambil berusaha menghubungkannya dengan audiens yang begitu besar," ungkap Shu. Salah satu proyek monumental bagi Shu adalah ilustrasinya untuk penyedia telekomunikasi Malaysia, TIME Internet Malaysia. Pada tahun 2023, Shu berkolaborasi dengan agensi For The People dan seniman graffiti, Cloakwork. Karya ilustrasi Shu menambahkan sentuhan menyenangkan di proyek TIME ini. Kolaboarsi ini dianugerahi penghargaan Wood Pencil di D&AD Awards 2023. Shu kemudian masuk dalam peringkat ilustrator tahunan D&AD.

Sebagai seorang ilustrator independen, seperti banyak rekan sejawatnya, Shu menjalin jaringan melalui berbagai pameran art book, acara, pameran seni visual, dan berbagai platform online. Baru-baru ini, Shu menjadi bagian dari InHeritance, pameran kelompok yang diselenggarakan bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional 2024 oleh EMAX Society, Women’s Aid Organization, APW Bangsar, dan Shan Shan Lim Studios. Ke depan, Shu berharap dapat terus mengeksplorasi teknik cetak risograph bahkan lebih dalam lagi.

Slide-1
Slide-2
Slide-3
About the Author

Kireina Masri

Kireina Masri has had her nose stuck in a book since she could remember. Majoring in Illustration, she now writes, in both English and Indonesian, of all things visual—pouring her love of the arts into the written word. She aspires to be her neighborhood's quirky cat lady in her later years.