Mengamplifikasikan Musik melalui Ilustrasi dengan Kunto Aji dan Antonio Reinhard Wisesa

Pada 16 November lalu, Kunto Aji meluncurkan kolaborasinya dengan ilustrator Antonio Reinhard Wisesa yang biasa dipanggil Toni, salah satu seniman di Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF). Menjelang acara temu wicara kolaborasi tersebut, Kunto Aji dan Toni memperlihatkan lima dari sembilan total ilustrasi yang dibuat sesuai dengan setiap lagu di album terbaru Kunto Aji, Pengantar Purifikasi Pikir yang menceritakan tema “bertumbuh”.

Kolaborasi ini terjadi ketika JICAF sedang mempersiapkan edisi pertama acara mereka dan pembicaraan mengenai peluang kolaborasi dengan Kunto Aji mulai muncul dalam perbincangan antara Novrizal Pratama dan Sunny Gho, inisiator JICAF. Kunto Aji merupakan penyanyi yang sudah tidak asing lagi di dunia seni rupa dan pernah berkolaborasi dengan seniman visual untuk sampul album-album sebelumnya. Kolaborasi tersebut hadir dalam rangka menata ulang lagu-lagu Pengantar Purifikasi Pikir dalam nuansa baru. Novrizal menjelaskan bahwa media musik lebih mudah dicerna orang, tetapi dengan tambahan elemen visual, “makna musik itu diamplifikasi”. Saat berdiskusi dengan Kunto tentang kolaborasi dengan JICAF, Kunto dan Novrizal sepakat bahwa baik seniman visual maupun musik beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga kolaborasi ini muncul secara alami sebagai cara untuk menghubungkan frekuensi artistik tersebut.

Zoom

Proses kolaborasi dimulai dari JICAF yang mengusulkan Toni sebagai seniman yang tepat untuk kolaborasi tersebut. “Kayaknya Toni yang paling bisa menggambarkan [tema album Kunto Aji] karena Toni juga orangnya kontemplatif dan pas kita propose ya dia suka,” jelas Novrizal. Kunto Aji kemudian menyerahkan lagu-lagu tersebut untuk didengarkan Toni dan kemudian mengizinkannya untuk menafsirkan secara visual setiap lagu sesuka hatinya. “[Ilustrasi-ilustrasi ini] Pure interpretasi dari Toni.” Toni sangat mengapresiasi karya Kunto dan menjelaskan, “Mas Kunto-nya sendiri juga biarin aku bebas aja.” Setelah mendengarkan lirik masing-masing lagu dan merenungkan perasaan Toni sendiri terhadap lagu-lagu tersebut. “Buat saya sendiri sih ya [tujuannya adalah] mengapresiasi karyanya Mas Kunto juga,” Toni jelaskan. Meskipun lagu-lagu Kunto Aji memainkan peran besar dalam prosesnya, sampul album studio ketiga yang dibuat oleh Iqi Qoror ini juga menjadi inspirasi besar bagi Toni. 

Toni melanjutkan, setiap lagu direpresentasikan secara individual dalam ilustrasinya. “Enggak ada tema secara keseluruhan tapi ya mengekspresikan yang aku rasa ingin disampaikan oleh Mas Kunto dan aku bisa menangkap itu di gambar aku,” jelasnya. Sesuai dengan tema albumnya, Antonio merasa Kunto merefleksikan pengalaman masa lalunya dan kemungkinan masa depan melalui musiknya dan dia mulai merefleksikan filosofi tersebut. “Paling yang bisa aku tambah di gambar-gambar itu detail-detail kecil. Misalnya di “Jangan Melamun Saat Hujan”, itu kan [maksudnya], “Jangan biarin pikirannya jalan ke mana-mana,” tapi ada juga rasa nostalgia. Jadi karakter yang ada di gambar itu aku gambarin di masa kecilnya lagi menggambar hujan.”

Setiap cetakan diproduksi terbatas sebanyak 30 eksemplar yang tersedia untuk dijual. Kolaborasi ini juga ditujukan untuk intensi yang baik. Seluruh hasil penjualan ilustrasi-ilustrasi ini akan disumbangkan untuk upaya bantuan Palestina. Kunto awalnya ingin mengadakan konser penggalangan dana untuk tujuan tersebut, namun memutuskan untuk menggunakan kolaborasi dengan Toni sebagai kesempatan untuk menggalang dana dan meningkatkan kesadaran akan tujuan tersebut. “Di salah satu gambarnya ada juga semangka yang tersembunyi jadi boleh coba dicari!” ujar Kunto.

Slide-1
Slide-2
Slide-3
Slide-4
Slide-5
Slide-6
Slide-7
About the Author

Kireina Masri

Kireina Masri has had their nose stuck in a book since they could remember. Majoring in Illustration, they now write of all things visual—pouring their love of the arts into the written word. They aspire to be their neighborhood's quirky cat lady in their later years.