Menelusuri Dunia Penuh Saturasi dengan Coastal Vision Karya Ardneks

Kamis lalu (30/11), Dia.Lo.Gue ramai dengan acara peluncuran resmi Coastal Vision: Heavily-saturated Tropicália, sebuah gagasan kreatif dari Kendra Ahimsa, lebih dikenal sebagai Ardneks, dan Jordan Marzuki, pendiri Jordan, jordan Édition. Acara ini menghidupkan buku mereka tersebut. Bekerja sama dengan Mata Studio, mini exhibition ini mengundang pengunjung untuk memasuki dunia Ardneks yang penuh saturasi.

Coastal Vision memandu pembaca melalui perjalanan kreatif Kendra dari yang monokrom hingga gaya pancarona yang dikenal saat ini. Dengan bantuan DJ radio fiksi di seluruh dunia dan sekitarnya, buku ini mendokumentasikan penemuan jati diri Kendra selama satu dekade. Buku ini memanjakan mata dan benar-benar menjadi sebuah monografi yang tiada duanya.

Acara peluncuran buku ini dibuka dengan sambutan dari Kendra dan Jordan serta Agra Satria dari Mata Studio, Nin Djani, dan Reno Nismara. Saat pengunjung melangkah ke dalam ruangan, setiap DJ radio dipamerkan di pajangan kain gantung. Di seberangnya, sampul buku terpampang di ruang pamer. Sebuah ruangan penuh hiasan dari lantai hingga langit-langit dengan karya Kendra menjadi pintu masuk bagi semua pengunjung ke dunianya yang terwujud.

“Kalau pameran sih gue lebih fokus ke bagaimana pameran ini bisa dinikmati semua orang sih,” ujar Jordan. “Jadi kita enggak mau yang terlalu susah kayak [menggunakan] narasi yang membingungkan. Tapi lebih bermain [dengan] visual di mana orang bisa nikmatin which is part of the book’s intention juga,” jelas Jordan. Ia lanjut menuturkan bahwa pameran ini merupakan perluasan dari buku di mana pengunjung dipersilakan untuk melihat-lihat buku serta melihat sketsa Kendra dan, “bisa juga “masuk” ke dalam bukunya karena kita desain ini kayak cover bukunya and you can do simple things like take pictures.”

“It was quite a long process sih,” kata Jordan, menjelaskan proses persiapan acara peluncuran buku tersebut. Jordan dan Kendra sebenarnya sudah lama berbincang tentang peluncuran buku di Dia.Lo.Gue Artspace sejak awal November. Tetapi, dengan banyaknya pameran yang menunggu untuk diadakan di tempat tersebut pada bulan itu, waktu peluncuran Coastal Vision agak sulit untuk diatur. Mereka ingin memanfaatkan ruang kecil yang tersedia semaksimal mungkin, awalnya berencana mengadakan pameran di salah satu ruang pertemuan Dia.Lo.Gue dengan replika meja Kendra sebagai pusatnya—sebuah rekreasi ruang kerja Kendra yang penuh warna.

Zoom

Kendra menjelaskan bahwa karena ini adalah pertama kalinya mereka melakukan instalasi yang lebih interaktif lebih dari sekadar cetakan dan gambar. Oleh karena itu, mereka melibatkan Mata Studio dalam pengembangan ruang tersebut. “Kayaknya pamerannya Kendra harus di-handle sama orang yang sevisi bukan cuman yang nge-handle karya-karya aja,” kata Jordan, menjelaskan mengapa Mata Studio adalah kolaborator yang tepat untuk acara ini. Jordan telah melihat karya Mata Studio sebelumnya dengan merek pakaian Sejauh Mata Memandang dan merek-merek lainnya, mengingat perhatian Mata Studio terhadap detail. “Jadi kita berpikir kayaknya harus sama Mata Studio [untuk] bisa realizing instalasi yang cukup thoughtful instead of something lifeless,” jelas Jordan.

“Dari gue sama Jordan, kami kurang pengalaman juga ya bikin instalasi seperti ini,” Kendra memulai. “Ide-idenya mungkin ada, cuma kan untuk merealisasikan ide-ide tersebut kadang kami enggak bisa mengukur ini mungkin apa enggak sih, ini possible apa enggak.” Dengan pengalaman Agra yang luas, ia mampu mengajukan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terpikirkan oleh Kendra dan Jordan meski dengan keterbatasan waktu dan ruang yang tersedia. Dengan visi yang selaras, tidak ada ruang untuk pertarungan pendapat—proses persiapan berjalan lancar dengan bantuan Agra dan Astari Basuki.

Bagi Kendra, mempertahankan gagasan kreatifnya dalam peluncuran dan pameran adalah kuncinya. “Karena emang gue kan enggak terlalu kritis atau terlalu konseptual dalam berkarya. Gue cukup straightforward dengan warna-warna yang terang, yang highly-saturated seperti judul bukunya. Jadi [tujuannya] emang untuk mentransfer energi dari karya-karya gue secara visual jadi orang bisa meng-experience itu secara langsung tapi, kaya yang tadi Jordan bilang, bukan dengan format print tapi orang tuh bisa “masuk” ke gambarnya. Jadi, makanya kita nge-layout desain pamerannya seperti ini,” jelas Kendra.

Ketika ditanya tentang tantangan proses pembuatan buku ini, Kendra menjelaskan, “Buku ini kan sebuah monograph. Gue pas awalnya diajak untuk membuat monograph. Ada satu kekhawatiran gue jadi open book gitu, as a person. Karena kan di buku interview-nya deep dive into kehidupan gue. Tapi di satu sisi, gue merasa enggak perlu ada yang ditutup-tutupin juga. Jadi mungkin dengan buku ini, ini itu bisa jadi an extension of myself dan orang-orang yang datang ke sini, yang udah familiar dengan karya gue atau enggak semuanya bisa tau ‘Oh, si Ardneks ini karyanya begini, warna-warni.’” Jordan menambah “As open as possible aja sih. Gue enggak pengen gatekeeping ini untuk siapa-siapa [aja]. Because the space is free dan Dia.Lo.Gue selalu mengadakan pameran yang free tapi still thoughtful.” Pameran ini terbuka untuk kunjungan di Dia.Lo.Gue hingga 6 Desember. Kunjungi situs web Jordan, jordan Édition untuk mendapatkan Coastal Vision: Heavy-Saturated Tropicália.

Slide-1
Slide-2
Slide-3
Slide-4
Slide-5
Slide-6
Slide-7
Slide-8
About the Author

Kireina Masri

Kireina Masri has had her nose stuck in a book since she could remember. Majoring in Illustration, she now writes, in both English and Indonesian, of all things visual—pouring her love of the arts into the written word. She aspires to be her neighborhood's quirky cat lady in her later years.