Kaleidoskop 2023: Desain Grafis Tanah Air
Grafik produktivitas di ranah kreatif dalam negeri tampaknya terus meningkat pascapandemi, tak terkecuali pada konteks desain grafis. Menggeliatnya berbagai program dan inisiatif dari para pelaku desain grafis dapat menjadi tolok ukur kembali bangkitnya kancah ini. Acara-acara multidisiplin kreatif tahunan seperti ARTJOG, JIPFest, M Bloc Design Week, Bandung Design Biennale, Indonesian Contemporary Art & Design, Jakarta Art Book Fair, Bintaro Design District, dan Art Jakarta kembali memeriahkan ekosistem kreatif pada tahun ini dengan gagasan, program, dan presentasi yang lebih apik.
Tak henti di situ. Dunia kreatif di tahun 2023 pun disemarakan oleh acara-acara gres. Edisi perdana Out of Office, Jakarta Doodle Fest, dan Jakarta Illustration & Creative Arts Fair turut meramaikan dan menawarkan kebaruan bagi para pelaku, pemerhati, dan publik. Hal tersebut menunjukan bahwa di tahun ini, inovasi dan keberagaman inisiatif tumbuh subur di tengah dinamika ranah kreatif.
Sedangkan pada ranah keprofesian, ada peningkatan dalam hal produktivitas dan pencapaian yang dirasakan oleh para pelaku. Shani Nur M, Studio Manager Dassein Design Bureau (DDB), mengatakan, “Di tahun 2023 ini, Dassein Design Bureau in general aspect, kami bersama-sama bisa hit our studio target baik secara kuantitas pekerjaan dan juga aspek bisnis yang sejalan. Kami berjumpa dengan client-client dengan field baru yang sebelumnya belum pernah kita temui sebelumnya, baik skala lokal maupun internasional yang datang secara tak terduga. Aktivitas ataupun produktivitas Dassein di tahun ini seiring dengan kuantitas pekerjaan yang match, lumayan padat kami temui pada quartal Q3 & Q4.”
Ia pun menambahkan, “Walaupun kondisi produktivitas pekerjaan cukup tinggi, kami as internal team tidak melupakan untuk tetap mampu membuat hal-hal “initiative/program DDB” di luar dari pekerjaan client, seperti Designer Response & activity rutin kami, yaitu Dasskusion di beberapa kesempatan. Tentu data jumlah clients yang kami handle bisa menjadi salah satu bentuk padanan bahwa demand design di Indonesia setiap tahunnya memiliki antusiasme yang sangat beragam. Hal itu kembali lagi terhadap “pool industry” seperti apa yang kita kerjakan, sehingga peran desainer grafis Indonesia secara keprofesian sangat berprogres massive dan semakin dibutuhkan oleh entitas-entitas yang ada.”
Sementara itu, Danis Sie, Creative Director Sciencewerk, beranggapan, “Industri desain semakin kompetitif. Beberapa design pitch sekarang sering berhadapan dengan studio berbasis luar negeri yang ternyata punya cabang di Indonesia. Produktivitas naik, secara umum desainer sekarang harus bisa multidisiplin aka palu gada atau super spesialis.” Dalam pandangannya, kuantitas pekerjaan semakin banyak dan ekspektasi klien semakin tinggi. Namun, ia merasa hal tersebut kurang diimbangi oleh kemampuan lulusan lokal, khususnya di Surabaya—tempat Sciencewerk berdomisili.

Hal senada juga disampaikan oleh Seto Adi, Creative Director SatuCollective. Ia mengatakan bahwa tahun 2023 cukup produktif bagi SatuCollective dan di industri desain grafis. “Saat industri kembali membaik dan berproses kembali ke sedia kala pascapandemi, desain grafis sebagai profesi kembali memegang peranan. Bisa dilihat dari inisiatif dari para pelaku, festival tentang desain yang mulai ramai, produktivitas studio, dan kuantitas karya yang dihasilkan. Ditambah lagi kebutuhan dari brand untuk memenuhi materi pemasaran pascapandemi untuk membalikan keadaan dan kompetisi yang semakin ketat,” ia menjelaskan.
Dalam konteks yang lebih luas, tampaknya desain grafis pun semakin punya tempat di publik. Sayembara dan pemilihan perancangan identitas visual Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan desain grafis dalam negeri. Tak hanya keterlibatan aktif dari para pelaku desain grafis, pemilihan yang transparan dan partisipasi langsung dari publik dalam pemilihan identitas visual pun patut dirayakan sebagai pencapaian desain grafis Indonesia. Melalui rangkaian tahap, rancangan Aulia Akbar dipilih sebagai identitas visual ibu kota Indonesia di masa depan. Tak hanya pada proses perancangan identitas visual IKN, keterlibatan desainer grafis melalui Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) pada perayaan HUT RI pun berlanjut pada tahun ini. Melewati segala macam mekanisme seleksi, rancangan Katarina Monika dipilih sebagai identitas visual HUT Ke-78 RI, menambah kemeriahan perayaan hari kemerdekaan.
Partisipasi praktisi desain grafis dalam negeri pada proyek-proyek penting negara di tahun ini tak berhenti pada identitas visual IKN dan HUT RI, namun juga dalam pengerjaan identitas visual transportasi publik teranyar kereta cepat Whoosh. Kembali menyertakan ADGI, sepuluh studio diundang untuk mengikuti proses seleksi dan perancangan. Dari tahap tersebut, pilihan mengerucut pada tiga besar rancangan. Ketiga rancangan tersebut kemudian dipresentasikan ke publik. Rancangan dari Visious akhirnya dipilih berdasarkan penilaian tim internal penyelenggara dan respon publik.
Dari sisi internal, tahun ini pun menjadi momen penting dalam pencapaian Grafis Masa Kini (GMK). Pada April lalu, GMK berkesempatan untuk mengunjungi Singapura dan melihat secara langsung geliat desain grafis di sana sekaligus berbincang dengan para praktisi di negara tersebut. Data dan wawancara tersebut kemudian diolah dan dijadikan pendekatan dalam menelusuri diskursus desain grafis dalam negeri. Temuan-temuan tersebut diterbitkan sekaligus menjadi publikasi cetak pertama GMK. Tak henti di situ, GMK juga terus berupaya untuk konsisten dan mengimprovisasi dalam membagikan kabar dan informasi mengenai desain grafis dan seni visual kepada publik. Per Oktober, GMK meluncurkan grafismasakini.com sebagai platform tulisan yang menawarkan pengalaman baca yang lebih nyaman. Situs web ini juga ditujukan sebagai kanal dengan konten yang lebih variatif.
Geliat desain grafis pada tahun ini perlu diapresiasi untuk menapaki langkah-langkah selanjutnya. Semarak dan pencapaian pada lingkup ini pun layak dirayakan sekaligus menjadi bahan bakar optimisme untuk terus berkarya di tahun depan. Proyek inisiatif yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau kolektif dan program kolaborasi perlu terus digalakan untuk membentuk ekosistem yang terus produktif. Lebih lanjut lagi, keaktifan para pelaku juga perlu ditingkatkan, terutama pada level negara untuk terus meningkatkan kedudukan dan penerimaan keprofesian desainer grafis di ranah publik.