Arena Bermain ala Darbotz

Pada 25 November lalu, seniman visual Darbotz mempersembahkan kolaborasinya bersama Mahavisual dengan tajuk Monster Playground. Karya instalasi ini merupakan sebuah persembahan seni yang unik. Tidak hanya sebagai taman bermain, tetapi juga ditujukan sebagai karya seni yang menggambarkan kegembiraan dan kreativitas dalam menyambut kehadiran Bintaro Jaya Xchange (BXC) Mall tahap 2. Lewat instalasi ini, Darbotz dengan piawai memadukan karakter visual dengan eksplorasi imajinatifnya dalam merespon area.

Taman bermain sebagai sebuah instalasi seni ini merupakan rupanya sudah didambakan oleh Darbotz. Ia mengatakan, “Membuat sebuah taman merupakan salah satu mimpi saya dan kebetulan sekali saya sering ngobrol dengan pihak Mahavisual mengenai mimpi saya ini. Waktu berjalan dan akhirnya ada kesempatan dengan BXC Mall untuk mewujudkan mimpi saya.” Dalam kolaborasi ini, Darbotz mengatakan bahwa prosesnya cukup singkat. Hanya membutuhkan sekitar sebulan dari arahan sampai produksi. Sedangkan, produksi memakan waktu 10 hari. Alur kolaborasi dimulai dari ide dan sketsa yang dibuat Darbotz yang kemudian diterjemahkan oleh Mahavisual dalam bentuk teknik untuk keperluan produksi.

EDIT-42-(1)

“Taman itu identik dengan anak kecil. Saya men-challenge diri saya untuk berpikir gimana biar gambar saya itu tidak terlihat menyeramkan dilihat anak kecil, walaupun dengan gambar yang saya bikin pun banyak anak kecil yang suka juga. Saya mencoba berpikir seperti anak kecil dan kebetulan saya terinspirasi dari lagu hiphop tahun 90 berjudul “Back in the Days”. Lirik dari lagu tersebut yang paling saya ingat, “Back in the day when I was young, I'm not a kid anymore but sometimes I sit and wish I was a kid again.” Di situlah tercetus ide untuk membuat gambar saya sejujur dan senaif gambar anak,” Darbotz menuturkan pengembangan ide awal karya instalasi ini.

Darbotz pun menambahkan sejumput eksperimen dalam proses berkarya pada proyek ini. “Saya juga meminta anak-anak lain untuk coba gambarin monster saya versi mereka. Maka, dari itu gambar-gambar yang saya buat di sini lebih seperti gambar saya sewaktu saya kecil dengan garis-garis yang bodoh, monster-monster yang lebih lucu, dan warna-warna yang menarik.” Ia menjelaskan, “Selain itu juga dari bentuknya pun saya mengambil bentuk-bentuk dari kertas. Permainan kertas lipat pun juga merupakan salah satu media untuk bermain anak yang di mana mereka bebas explore membuat suatu bentuk tanpa ada kesalahan.”

Karya instalasi dan taman bermain yang banyak menggunakan kayu dan lempengan besi sebagai material ini membawa pengunjung untuk meresapi keindahan dalam kesederhanaan melihat dunia layaknya mata anak-anak dan merasakan kebahagiaan yang tak terbatas. Menggunakan spray paint dan cat, warna-warna kontras pada instalasi ini turut menambah keriangan. “Setiap orang pernah menjadi seorang anak yang memiliki keinginan untuk bermain dengan apa saja yang mereka lihat. Taman bermain merupakan sebuah arena bereksplorasi di mana akan selalu ada banyak hal baru yang menyenangkan. Sebuah arena yang selalu bisa dijelajahi sebagai suatu petualangan yang baru,” ujar Darbotz.

Slide-1
Slide-2
Slide-3
Slide-4
Slide-5
Slide-6
Slide-7
Slide-8
About the Author

Daud Sihombing

Daud Sihombing has been writing professionally for the past 9 years. This fervent alternative publishing enthusiast prefers his quaint little town over the hustle and bustle of the city and doesn't let sleep stop him from watching every single AS Roma match.