Logo Terbaru Electronic Visa on Arrival Rancangan Karyarupa
Desainer: Karyarupa
Klien: Direktorat Jenderal Imigrasi
Lingkup: Brand Identity
Dalam upaya peningkatan pelayanan dan penyegaran identitas visual, Direktorat Jenderal Imigrasi baru saja merilis identitas visual Electronic Visa on Arrival (E-VOA) yang baru. Bekerja sama dengan Leet Media sebagai media agency, Karyarupa adalah studio desain grafis di balik perancangan visual tersebut. Karyarupa sendiri merupakan studio desain grafis yang berbasis di Jakarta. Dengan gaya ilustrasi yang kuat dan mayoritas klien yang bergerak di bidang FnB dan perhotelan, Karyarupa berani keluar dari kebiasaannya lewat perancangan identitas visual E-VOA ini.
Cici Anindhita, Studio Manager Karyarupa, mengatakan bahwa arahan yang datang dari klien adalah perancangan identitas visual E-VOA yang modern sekaligus memiliki nilai keindonesiaan yang kuat. Pengalaman Karyarupa sebagai 10 finalis perancangan identitas visual Ibu Kota Negara Nusantara berhasil membawa solusi desain yang diperlukan. Mencoba tak terjebak pada visualisasi yang merujuk pada kebudayaan tertentu, Karyarupa mengambil elemen lain dalam merepresentasikan Indonesia.
Donny Kusmadi, Creative Director Karyarupa, mengatakan bahwa rancangan yang dibuat sejalan dengan objektif dari program E-VOA untuk mempercepat dan menyederhanakan proses aplikasi visa secara daring. Kemudian, tim Karyarupa menarik beberapa poin sebagai kata kunci. Di antaranya adalah integritas, andal, cepat, profesional, efisiensi, akselerasi, dan inovatif. Donny menjelaskan bahwa setelah itu proses berlanjut pada pencarian konteks sejarah dan budaya untuk mencari visualisasi yang tepat. Donny menuturkan bahwa pengembangan gagasan berangkat dari predikat Indonesia sebagai bangsa maritim. Ia beranggapan bahwa salah satu elemen yang lekat dengan perairan adalah ombak.
Elemen itu yang kemudian dieksplorasi dalam bentuk visual. Menurut Donny, huruf-huruf pada logo dibuat melekuk layaknya ombak. Di huruf E, V, dan A juga tampak potongan yang mengisyaratkan teknologi dan dunia digital. Lalu terdapat garis mengarah ke atas pada huruf V dan A sebagai simbol inovasi dan semangat untuk berkembang. Di ujung logo, tepatnya pada huruf A, terdapat siluet burung garuda sebagai simbol negara Indonesia. Hal ini pun merepresentasikan sebagai penanda akhir perjalanan dan tiba di Indonesia. Sedangkan, untuk warna yang dipakai menyesuaikan palet warna identitas Direktorat Jenderal Imigrasi.
Keputusan mengambil konsep dari elemen alam yang sifatnya netral dirasa tepat. Ombak yang dipilih sebagai elemen visual sebagai representasi Indonesia cukup netral, walau tidak terlalu gamblang terlihat pada logo. Bentuk logo yang geometris dan terstruktur, tampak berseberangan dengan karakter ombak yang lentur dan fleksibel. Di sisi lain, karakter yang dihadirkan cukup menjawab nuansa futuristik dan tech-look yang ingin dicapai.
Sedangkan, dari segi fungsi desain cukup serbaguna dan modern. Bentuk logo juga tampak timeless, sehingga masa keterpakaiannya panjang. Dirancang dengan kaidah desain, logo mempunyai keterbacaan yang baik. Perlu perhatian khusus dalam memilih warna latar, mengingat bagian warna kuning dapat terlihat samar ketika dipertemukan dengan latar dengan warna yang lebih muda.