Penyegaran Visual TIM Rancangan Thinking*Room
Desainer: Thinking*Room
Lingkup: Brand Identity
Klien: Taman Ismail Marzuki
Mengubah tanpa terlihat seperti diubah. Hal tersebut adalah prinsip dasar yang dipegang oleh Thinking*Room dalam proyek brand identity Taman Ismail Marzuki (TIM) yang baru. Pada proyek ini, tim internal mendapat cukup banyak arahan dari Danton Sihombing perwakilan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) mengenai nilai historis kawasan ini. Badan ini sendiri merupakan satu dari tiga pemangku kebijakan di TIM, selain Akademi Jakarta dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Dalam proyek ini, Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) juga mengambil peran. Bertindak sebagai konsultan untuk Jakpro, ADGI menjembatani komunikasi antara DKJ dan Jakpro. Tak hanya itu, ADGI juga menjadi kurator dalam pemilihan desainer dan mendampingi dan supervisi selama berjalannya proyek ini.
Pada pengembangan identitas visual, Thinking*Room berangkat dari logo yang selama ini dipakai oleh TIM dari tahun ke tahun sebagai wadah kesenian. Logo tersebut dirancang oleh Oesman Effendi, seorang pelukis dan dosen di IKJ. Logo itu sendiri menggambarkan pohon kelapa sebagai simbolisasi sumber kehidupan dan tujuh buah kelapa yang melambangkan tujuh bidang seni; musik, tari, sastra, seni rupa, teater, film, dan tradisi.
“Objektifnya yang pengen kita capai udah pasti sistem identitas visual yang holistik. Tapi, yang penting yang kita perhatiin di sini tuh pertimbangan legacy karena TIM sendiri kan sesuatu yang ada udah dari lama. Tapi, gimana caranya kami bikin sesuatu yang baru untuk mendukung tujuan TIM sebagai pusat seni budaya yang mengglobal.”
Ritter Willy Putra, art director Thinking*RoomKeputusan Thinking*Room untuk tidak terlalu membuat perubahan drastis dari logo tampak tepat, mengingat nilai sejarah dan nostalgia logo lama tersebut. Proses penggodokan ide sampai hasil akhir menunjukan bahwa proyek ini dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Hasil rancangan mereka dengan menggunakan huruf sans-serif yang bold serta ink-trap pada logotype memberikan suasana segar pada identitas visual TIM. Walaupun ada kesan berjarak ketika logotype dipadukan logogram, akan tetapi karakter modern dan kontemporer lebih kuat terasa.
Thinking*Room berhasil membuat pembagian grid 4 baris sederhana yang dibalut dengan konsep notasi musik. Ide tersebut dapat diaplikasikan dengan sangat baik, terlihat dari implementasi desain secara keseluruhan dalam banyak format. Sistem ini pun kami rasa banyak memberikan pengaruh pada kebaruan yang ada pada identitas visual TIM. Sedang untuk warna, perpaduan terakota dan hitam memberikan kesan organik sekaligus tegas. Secara garis besar, proyek ini telah menunjukan padu padan yang pas antara identitas di masa lalu dengan kebaruan yang ingin dibawa. Hal penting lainnya, rancangan gagasan Thinking*Room dinilai sangat aplikatif baik untuk penggunaan fisik maupun daring.