Kacaunya Dunia dalam Ilustrasi Dwiky KA

Makhluk-makhluk mengerikan di tengah dunia yang kacau dalam ilustrasi Dwiky KA berhasil mencuri perhatian banyak orang. Tak heran, karya-karyanya kini sering ditemukan di poster-poster acara musik, merchandise band, hingga produk kolaborasi dengan merek-merek ternama. Karya Dwiky KA sendiri berfokus pada ilustrasi, grafis untuk produk fashion, dan instalasi, dengan mengeksplorasi hubungan kehidupan dengan teknologi, perspektif fiksi ilmiah, dan estetika komik. Di era ini, Dwiky KA merupakan salah satu seniman visual dan ilustrator Indonesia dengan identitas visual yang khas dan memiliki warnanya sendiri. 

Kecintaan Dwiky pada dunia seni dan desain ternyata telah disadarinya semenjak masih kanak-kanak. Selain senang menggambar, Dwiky juga memiliki kedekatan dengan komik yang akhirnya mendorongnya untuk mulai membuat karya-karya komik orisinal. Hingga saat ini, komik pun memiliki pengaruh yang kuat pada karya-karya Dwiky KA. “Waktu usia enam tahun, aku bikin comic book untuk pertama kalinya,” kenang Dwiky. Kegiatan membuat komik tersebut ia lanjutkan dengan mengamati beragam karya komik sebagai untuk mendapatkan referensi dan mempelajari praktek visualnya. Seiring berjalannya waktu, Dwiky menemukan bahwa komik adalah bahasa visual yang cocok untuknya. “Lewat komik, aku bisa menceritakan banyak hal, membuat atmosfer sendiri hanya dengan mengeksplorasi garis,” ungkap Dwiky. Bagi Dwiky, komik adalah pintu masuk menuju identias visual yang ia miliki sekarang ini. “Puncak kemantapannya adalah saat aku mulai mengoleksi komik science fiction Indonesia klasik dan ketertarikanku terhadap cutting-edge technology,” imbuhnya.

Komik memang memengaruhi identitas visual dan arahan artistik dari karya-karya Dwiky KA, tapi ada hal lain dalam perjalanan kesenian Dwiky yang ikut membentuk cirinya sebagai seorang seniman visual. Bagi Dwiky, identitas visual yang telah ia temukan adalah akumulasi dari banyak hal dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pengalaman dan situasi hidup tertentu hingga eksosistem beberapa komunitas yang pernah dijajakinya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ilustrasinya yang cukup brutal. Karakter yang mengerikan hingga dimensi kehidupan yang berantakan dalam karya Dwiky KA ternyata merupakan cerminan dari realita yang kita jalani sehari-hari. Dalam berkarya, Dwiky ingin terbuka dengan apa yang ia lihat dari dunia ini. “Aku ingin jadi orang yang sangat jujur untuk menilai apa yang terjadi di realita kehidupan ini,” tegas Dwiky. Menurut penjelasannya, “kacau” dan “ironi” adalah dua kata yang muncul di kepalanya ketika menyaksikan dunia bekerja saat ini. Potret realita tersebut kemudian Dwiky tuangkan lewat gambaran makhluk-makhluk aneh dan hal-hal di luar nalar. “Jika makhluk-makhluk itu dirasa aneh, ya sebenarnya itu kita semua,” kata Dwiky.

Bentuk dari makhluk-makhluk di semesta ilustrasi Dwiky KA memang tidak seutuhnya manusia. Ada karakter hibrida—setengah manusia, setengah hewan—dengan kondisi organ tubuh berhamburan di sekitarnya, hingga karakter dengan bentuk yang absurd dan tidak dapat didefinisikan secara logis. Dwiky juga sering menggabungkan bentuk tubuh manusia dengan benda-benda artifisial yang futuristik. Keputusan artistik tersebut bukan sekadar estetika belaka, melainkan memiliki pesan tersendiri yang ingin disuarakan oleh Dwiky. Sebagai seorang seniman, Dwiky ingin mendobrak sistem yang mengakar di kehidupan bahwa manusia adalah posisi tertinggi dan pemegang kendali. Dwiky percaya bahwa semua entitas dalam semesta ini saling memengaruhi dan berhubungan alih-alih terperangkap dalam sistem hierarki. “Bagiku, kesetaraan adalah sesuatu yang ideal,” tegasnya.

Zoom

Setiap narasi yang Dwiky terjemahkan lewat ilustrasinya telah melewati proses kreatif yang panjang. Saat berbagi soal proses tersebut, Dwiky mengatakan bahwa ia selalu mengawalinya dengan melakukan pengamatan. “Kegiatan ini bisa dari apa saja. Bisa melihat sesuatu secara langsung, membaca, berdiskusi dengan seseorang, atau apapun itu,” katanya. Temuan-temuan hasil pengamatan tersebut kemudian dituliskan ke dalam sebuah rancangan ide yang unik, seperti kata Dwiky: “Mendistorsikannya ke hal yang ekstrim tapi menyenangkan.” Setelah sebuah konsep besar sudah ditentukan, sketsa sederhana pun digambar untuk menentukan objek dan medium apa yang cocok. Dedikasi dalam proses berkarya yang panjang ini tentu menjadi salah satu alasan Dwiky KA menjadi seniman visual lokal yang produktif dan progresif.

Sepanjang kariernya, Diwky telah berkolaborasi dengan berbagai nama seniman lainnya serta merek dan publikasi internasional seperti Vans, Google, Marvel, Hysteric Glamour, Atmos, Dropdead, Warren Lotas, dan Rolling Stone Magazine. Dwiky juga telah memamerkan karyanya di berbagai galeri dan mengikuti sejumlah pameran lokal maupun internasional. Pada 2019 silam, karya rekayasa Dwiky yang bertajuk X-SPIDER PUNX dipilih untuk Festival Seni Media Instrumenta dan ditampilkan di Galeri Nasional Indonesia. Bagi Dwiky, berkolaborasi dan bekerja di industri kreatif lokal maupun global merupakan kesempatannya untuk belajar banyak dari orang-orang yang dikaguminya. “Bisa menjadi kolaborator atau tim adalah hal yang sangat menyenangkan. Aku bisa mengetahui bagaimana gagasan mereka secara langsung dan menggabungkannya dengan ide-ide yang kubuat,” cerita Dwiky. Dari sekian banyak kolaborasi, bagi Dwiky yang paling monumental adalah karyanya untuk Vans. “Aku berhasil menempelkan ‘Jancox’, kata maut dari segala umat urban, untuk diproduksi secara masif dan didistribusikan ke hampir seluruh dunia,” kata Dwiky. Gebrakan tersebut membuat Dwiky menerima pesan apresiasi setiap harinya dari berbagai negara lewat internet. Selain itu, kolaborasi tersebut sangat ikonik karena ini adalah pertama kalinya Vans melakukan kolaborasi global bersama seniman Indonesia.

Segudang karya dan pencapaian di dunia seni dan desain tidak membuat Dwiky terus bereksplorasi. Dwiky mengatakan bahwa perkembangan dunia melalui sains, teknologi, serta hubungannya dengan manusia memantik semangatnya untuk terus produktif dalam berkarya dan menciptakan gagasan baru yang segar. “Hal-hal tersebut menciptakan tantangan baru yang menggairahkan,” kata Dwiky. Sebagai seorang seniman visual, Dwiky berharap karyanya bisa terus relevan dan tumbuh mengikuti perkembangan zaman. “Aku juga berharap karyaku bisa membawa energi yang sama apapun bentuknya,” tutup Dwiky.

Slide-1
Slide-2
Slide-3
About the Author

Alessandra Langit

Alessandra Langit is a writer with seven years of diverse media experience. She loves exploring the quirks of girlhood through her visual art and reposting Kafka’s diary entries at night.