Mengikuti Perjalanan Royes dan Kampred di Dunia 3D
Saat ini, animasi tiga dimensi atau 3D menjadi salah satu medium populer di dunia hiburan global. Bentuk seni visual ini memiliki kemampuan untuk menghidupkan dunia imajinasi dengan cara yang tidak dimiliki medium lainnya. Di Indonesia sendiri, perkembangan animasi 3D pun cukup pesat, membangun industrinya sendiri dan melahirkan seniman-seniman baru yang menjanjikan. Salah satu seniman dan animator 3D asal Indonesia yang mencuri perhatian banyak orang adalah Royes Husni atau lebih dikenal dengan panggilan Royes. Lewat medium 3D, Royes menciptakan makhluk-makhluk hibrida yang melakukan kegiatan manusia sehari-hari seperti foto untuk pendaftaran Kartu Tanda Penduduk (KTP), lari di atas treadmill, hingga bermain musik dan skateboard. Bentuk dan perilaku figur ciptaan Royes berhasil memantik tawa dan rasa penasaran.
Royes memiliki kedekatan dengan dunia seni semenjak ia masih kanak-kanak dan menemukan kesenangan dalam proses menggambar. Minat tersebut membawanya ke bangku kuliah jurusan Desain Komunikasi Visual untuk menggali lebih dalam soal seni visual, khususnya ilustrasi. Seiring berjalanannya masa perkuliahan, Royes mulai mengembangkan minatnya ke fotografi dan film. Setelah menekuni berbagai medium, Royes akhirnya menemukan fokus artistik yang akan digelutinya yaitu 3D. Elemen audio visual dan medium gambar bergerak yang menarik minat Royes ternyata dapat ditemukan dalam animasi 3D. “Saya akhirnya berfokus di visual 3D atau 3D animation karena mencangkup ilustrasi dan audio visual,” ceritanya. Karier Royes di industri 3D dimulai saat ia bekerja di Infinite Studios Batam dan terlibat dalam berbagai proyek serial serta film untuk streaming platform seperti Disney Hotstar, Netflix, Nick Junior, dan masih banyak lagi. Selama lima tahun, Royes mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman yang membantunya menavigasi kariernya di dunia seni dan desain, terutama 3D.
Dengan bekal pengalaman tersebut, Royes memutuskan untuk menjadi seniman independen dan menciptakan intellectual property atau IP-nya sendiri. Dalam mewujudkan keinginannya, Royes mulai merancang identitas visual yang kita ketahui hingga sekarang. Art toys adalah inspirasi utama Royes dalam merancang Kampred, figur 3D—karakter yang bertubuh manusia dengan topeng telinga panjang layaknya kelinci—yang kini menjadi identitas visualnya. “Sempat terpikir jarang ada toys yang punya artwork atau konten animasinya,” ungkap Royes. Pada awalnya, tidak pernah ada gagasan grande di balik lahirnya nama Kampred. “Awalnya, ngumpulin modal dari buat NFT pakai karakter nama Kampred. Aslinya asal aja, eh, sekarang orang tahunya Kampred,” kata Royes lebih lanjut. Kepopuleran Kampred membuka kesempatan yang lebih luas dalam perjalanan karier Royes. Kampred sendiri merupakan manifestasi dari keinginan Royes yang terwujud yaitu membuat art toys sendiri.

Orang-orang yang berkunjung ke akun sosial media Royes atau melihat karya-karya Royes mungkin bertanya-tanya siapa itu Kampred, karakter 3D yang sangat lekat dengan identitas visual Royes. Berdasarkan narasi yang diciptakan oleh Royes, Kampred adalah karakter alien yang datang ke bumi karena merasa terasingkan. Bentuk Kampred sendiri berbeda dengan alien sejenisnya. Di bumi ini, Kampred ingin bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan makhluk-makhluk yang hidup di sini. Tak heran, Royes sering menyematkan referensi budaya populer dan video games dalam karyanya untuk membuat Kampred tetap relevan dengan perkembangan kultur dan kebiasaan manusia. Royes menjelaskan bahwa bentuk karakter Kampred sendiri sengaja ia rancang dengan sederhana agar orang-orang mudah mengingatnya. Selain itu, Royes ingin Kampred menjadi karakter yang dinamis, bisa terus dikembangkan seiring munculnya ide-ide atau kolaborasi. Rancangan bayang dari karakter Kampred juga tegas dan berbeda. Royes menambahkan bahwa versi yang umum dilihat oleh orang-orang adalah versi art toy. “Jika dilihat lebih detail, ada potongan lengan dan leher,” jelas Royes. Kampred sendiri memiliki versi bentuk aslinya yang lebih besar dibanding yang selama ini terbayangkan. “Kampred versi toy itu terinspirasi dari childhood and imagination. Sedangkan Kampred real form itu passion and dream,” imbuh Royes.
Bentuk tiga dimensi pada dasarnya membuat karakter terlihat nyata. Dalam merancang Kampred, Royes tidak hanya membuat karakter tersebut memiliki dimensi yang sama seperti manusia, tapi juga menambahkan kepribadian agar terasa lebih hidup. Kampred didesain memiliki kepribadian yang goofy, percaya diri, dan tidak peduli dengan tanggapan orang lain. Selain itu, Kampred juga selalu mendapatkan keberuntungan dalam hidupnya. Mood animasi untuk Kampred pun tidak pernah sama. Kampred selalu beradaptasi dengan pesan yang ingin disampaikan oleh karya yang dibuat Royes.
Dalam perjalanannya sebagai seniman 3D, Royes telah mengajak Kampred berkolaborasi dengan sesama seniman seperti Arya Mularama, DISCOKID909, dan Ykha Amelz; acara musik; hingga clothing brand. Ke depannya, Royes ingin melakukan lebih banyak kolaborasi lagi bersama sesama seniman maupun brand dengan nama besar. “Ingin bisa pameran bareng teman-teman seniman lainnya, juga seniman yang sudah establish. Jadi karyaku bisa semakin dikenal mereka yang selama ini aku kagumi,” ungkap Royes. Berkarier di dunia seni dan desain, terutama industri 3D, memiliki tantangan tersendiri. Di setiap langkahnya, Royes merasakan dukungan yang sangat besar dari sekelilingnya. Dalam mengerjakan karya seni dan animasi 3D-nya, Royes pun memiliki proses kreatif yang menyenangkan yaitu merancang ide dengan imajinasi yang bebas dan luas.
Karya Royes kini selalu dinanti oleh penikmat 3D. Karakter dan dunia ciptaannya mampu memberikan ruang untuk audiens merasakan berbagai emosi, mulai dari tawa hingga rasa ngeri. Perjalanan Royes dan Kampred di dunia 3D pun masih akan terus berlanjut dengan gebrakan-gebrakan baru. Sebagai seniman, Royes masih ingin melakukan banyak hal bersama karya-karyanya seperti pameran tunggal, terlibat dalam kolaborasi internasional, dan melahirkan lebih banyak art toys lagi.