Pengembangan Aksara Vernakular Vietnam

Perkembangan tipografi merupakan cerminan sejarah yang cemerlang. Selama manusia mulai menulis, tipografi ikut berkembang tepat di sampingnya. Kami berbincang bersama Giang Nguyen, pendiri agensi desain yang berbasis di Saigon, Behalf Studio, dalam perjalanan mereka dengan tipografi Vietnam dan tantangan pelestarian sejarah melalui tipografi.

Behalf Studio adalah agensi desain yang berbasis di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, yang didirikan oleh desainer grafis, pengajar desain, dan creative director, Giang Nguyen. Meskipun praktik mereka lebih fokus pada branding, Behalf Studio juga melakukan eksperimen dalam berkarya. Berkecimpung dalam digital experience campaign, pameran karya, serta seni instalasi, portofolio mereka menampilkan berbagai hasil kreatif yang sangat luas dengan metode eksploratif. Tujuannya adalah untuk menghindari pengulangan satu solusi untuk masalah yang berbeda dan terlalu berpegang pada satu gaya desain tertentu. Behalf Studio membahas Key Performance Indicator setiap tahun untuk menentukan apa target yang ingin mereka capai sebagai Behalf Studio di luar sekadar pekerjaan untuk klien, seperti proyek non-komersial, proyek pribadi, proyek hibah untuk usaha kecil atau amal, dan nirlaba. Mereka juga mengadakan dan memoderasi pembicaraan serta seminar tentang kreativitas dan keberlanjutan, terutama pada isu sosial dan pelestarian budaya. “Republish adalah salah satu inisiatif kami yang lebih dikenal,” Giang jelaskan.

Republish adalah sebuah type foundry yang menekankan pada penelitian dengan fokus tipografi Vietnam. Desain dan nilai pelestarian budaya tersebut dikembangkan dengan metode berbasis eksplorasi. Sampai sekarang foundry ini telah menerbitkan lima typeface yang bersifat open-source––Patriot (Kháng Chiến), Finesse (Mỹ Nghệ), Đanh Đá, Barber (Thợ Cao), dan Westgate (Cửa Tây). Asal usul Republish sebenarnya sudah ada bertahun-tahun sebelum berdirinya Behalf Studio sebagai bagian dari proyek tesis S2 Giang seputar preservasi sejarah dengan fokus khusus pada typographical language. Giang tertarik untuk melihat nilai dalam hal-hal yang sering diabaikan atau dianggap remeh orang––sesuatu seperti tipografi. “Pada saat itu,” Giang memulai, “orang-orang sangat ingin memodernisasi dan saya mulai memiliki perasaan melankolis melihat elemen-elemen nostalgia di kota mulai menghilang.” Nama proyek Republish mengacu pada bagaimana type foundry ini bereksperimen dan menerbitkan ulang (republish) tipografi vernakular Vietnam.

Karya Republish juga sempat dipamerkan dalam bentuk instalasi hingga desain generatif. Pameran Republish: Typography As… menampilkan typeface Republish dalam semua konteks dan perkembangannya yang berbeda melalui beragam instalasi yang membingkai typeface mereka sebagai manifestasi dari dialog, interpretasi, spontanitas, ritme, proses, fabrikasi, dan simbol-simbol kota. Salah satu karya mereka adalah hasil kolaborasi dengan sign-painter yang karyanya mengilhami typeface Finesse. Karya ini terdiri dari dua belas panel berhuruf tangan dengan bagian-bagian dari keseluruhan puisi.

Setiap typeface dari Republish didasarkan pada tipografi vernakular yang dipilih oleh anggota Behalf Studio dan dilengkapi dengan esai hasil penelitian tentang sejarah serta hal-hal terkait lainnya. Typeface Westgate, misalnya, diambil dari huruf di gerbang barat Pasar Bến Thành di Saigon. Giang memilih spesimen typeface ini karena sangat membantunya memahami dan mengubah cara dia memandang diakritik Vietnam (tanda yang ditempatkan di atas atau di bawah huruf sesuai dengan nada, aksen, dan juga arti kata). Alih-alih menambahkan diakritik sebagai semacam sentuhan akhir pada huruf, huruf-huruf itu malah dimodifikasi agar sesuai dengan diakritik dan itu sangat seru bagi Giang.

"Dan Finesse," ia lanjut, "sebenarnya dipilih dan dilakukan oleh seorang murid saya yang sekarang menjadi staf di Behalf Studio. “I mean he took a look at that and went crazy with it!Typeface Finesse berasal dari gaya huruf oblique pada papan tanda troli seorang pembuat jam tangan dan disempurnakan oleh desainer Hoang Le. Pengembangan typeface Finesse terasa sangat spontan dibanding dengan eksplorasi pada Westgate––tidak banyak pemikiran di balik pemilihan spesimen typeface tetapi Hoang menjadi sedikit terobsesi dengan merancang beberapa versi berbeda typeface tersebut. “[Metode Hoang] sangat mencerminkan cara kerja seorang sign-painter,” urai Giang. Rupanya hal itu berkesinambungan dengan hasil riset mereka. Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan bahwa papan tanda itu sebenarnya dilukis dengan tangan oleh seorang sign-painter berusia 80 tahun yang bernama Hoài Minh Phương. Setiap typeface yang dirancang untuk Republish memiliki kisahnya sendiri dan dipilih dengan seksama.

Tantangan yang paling besar untuk tim Behalf adalah waktu. "Awalnya kami berpikir kita bisa membuat tiga typeface dalam satu tahun!'" Giang terkekeh. Tetapi kenyataannya adalah membuat tipografi untuk Republish memakan banyak waktu dan tenaga. Dia menunjukkan satu body typeface yang masih dalam pengerjaan; tanggal pencetakan di atas kertas tersebut tercatat tahun 2020––dua tahun sebelum wawancara ini. Di samping tenaga kerja desain yang terlibat, setiap typeface juga memerlukan penelitian yang cukup intens yang dilakukan secara kolaboratif. Behalf Studio mengajak penulis James Selkin untuk membantu mereka meriset dan mengomunikasikan sejarah serta proses penyempurnaan setiap typeface secara detail. Kemudian dia dan Giang akan bolak-balik mengedit isi dan struktur esai, sehingga bahkan untuk satu artikel saja dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.

Ketika kami bertanya kepada Giang apa kriteria tipografi yang “layak” dipertahankan, dia menjelaskan bahwa desainer yang memilih tipografi untuk dikembangkan, baik itu Giang sendiri atau desainer lain dari tim Behalf, harus memiliki ketertarikan atau merasa “terpanggil” oleh font tersebut baik itu dari perspektif desain atau konteks typeface tersebut. Namun, mereka juga harus mempertimbangkan apa yang ingin mereka lakukan dengan typeface untuk membuatnya menarik. Penting juga bagi setiap spesimen tipografi vernakular yang terpilih untuk memiliki ruang eksperimentasi. Desainer harus dapat melihat materi yang dimiliki dan membayangkan seberapa jauh typeface itu dapat dikembangkan––sangat penting bahwa font tidak hanya menjiplak langsung dari spesimen. “Selalu ada pemikiran di balik ‘apa yang istimewa dari type ini?’ Dan kami harus memastikan itu layak untuk dikejar,” Giang menjelaskan.

Zoom

Dikarenakan proyek ini merupakan inisiatif Behalf Studio sendiri tanpa sponsor dan bersifat open-source, Behalf Studio tidak mendapatkan keuntungan langsung dari Republish di luar penjualan merchandise di pameran. Namun, Behalf Studio mampu membangun jaringan mereka dengan desainer yang menggunakan typeface dari Republish dalam karya mereka. Giang juga mendorong timnya untuk menguji semua kemungkinan penggunaan tipografi dalam berbagai ragam konteks mulai dari desain generatif, karya seni digital, pameran, hingga seni instalasi. Tim Behalf memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi karena tidak ada klien yang terikat dengan Republish. Dia merasa bahwa metode kreatif Behalf terhadap Republish sangat terikat dengan posisi mereka sebagai ‘outsiders’ di dunia desain type. “We don’t claim to be full time type designers, we are designers who do type,” kata Giang. Melalui Republish, tim Behalf berharap dapat memberikan nilai tambah pada display font: “Kamu dapat membuat display font yang memiliki cerita, yang memiliki konsep, dan bukan hanya sesuatu yang Anda ambil dari DaFont.”

Republish jelas merupakan sebuah ‘labor of love’, tetapi, “Ini juga salah satu hal yang kami benci,” Giang berkomentar sambil tertawa, “[Republish] telah menjadi cukup terkenal, sehingga beberapa pihak ingin menampilkan pameran kami tetapi kami juga selalu mencoba menambahkan sesuatu yang berbeda dan baru pada tiap presentasi agar tidak menjadi stagnan. Baik itu berupa merchandise atau karya seni baru.” Giang juga dengan bangga menerangkan bahwa setiap orang yang terlibat dengan Republish diberikan kredit selama pameran. Dari creative director, desainer, produser, sampai pekerja magang, nama semua orang tertulis sebagai bagian dari Republish dan mereka semua senang melihat proyek ini terbilang sukses.

Proyek ini lebih dari sekadar merancang typeface––ada upaya nyata untuk melestarikan budaya dan meneruskan sejarah Vietnam melalui tipografi sebagai media. Semangat dan kepedulian dari tim Behalf pada proyek Republish sangat terasa yang bisa dilihat dari penelitian menyeluruh dan perhatian terhadap detail yang masuk ke type foundry ini.

Menurut Giang, ketika berurusan dengan pelestarian budaya dan sejarah, ia menyarankan seorang desainer untuk terlebih dahulu mempelajari sejarah jujur budaya tersebut secara mendalam. Secara pribadi, Giang merasa ada rasa ketidakamanan budaya (cultural insecurity) di Vietnam. Dia menjelaskan bahwa di Vietnam dan mungkin negara-negara lain dengan sejarah serupa yang penuh dengan warisan penjajahan dan perlawanan, ada rasa takut kehilangan unsur budaya yang dianggap sebagai budaya lokal “autentik”. Tetapi, akibat penjajahan, sebagian besar budaya Asia Tenggara adalah konsolidasi budaya. Sejarah Vietnam mencakup daftar ekstensif pemerintahan kolonial oleh beberapa kekuatan asing termasuk Tiongkok, Prancis, Jepang, lalu Prancis lagi, kali ini dengan dukungan militer Amerika selama Perang Vietnam. Sejarah yang bergejolak ini tidak diragukan lagi meninggalkan jejak pada budaya dan skena kreatif Vietnam. “Kami begitu terikat pada apa yang 'autentik', sehingga kami mengabaikan fakta bahwa yang membentuk budaya Vietnam adalah kumulasi dari berbagai budaya yang berbeda ini,” Giang menjelaskan, “rasa tumpang tindih budaya [berbeda] bersama-sama itu lah yang membuat budaya kita begitu menarik." Dia percaya bahwa kita perlu mengakui bahwa kita memiliki pengaruh itu dan alih-alih mencoba mengejar satu identitas budaya "asli" ini.

Giang merasa menggali spesimen lama sebagai cara untuk menciptakan tipografi baru sangat bernilai, “Itu sangat manusiawi di era digital.” Khusus untuk tipografi Vietnam, ia merasa bahwa unsur desain yang terlibat lebih bersifat kerajinan dibanding desain yang berbasis “prinsip”. Dia menjelaskan bahwa karena kolonialisasi, Vietnam tidak memiliki alfabet asli. Akibat penjajahan Vietnam oleh Cina dan Perancis, hanya ada sedikit dokumentasi tipografi Vietnam yang "asli".  Dengan demikian, semua spesimen typeface Vietnam yang tersisa tersedia sangat berharga karena sedikit dan langka. Menurut Giang, kemampuan untuk melihat dan mempelajari spesimen type yang tersedia adalah cara yang bagus untuk melihat masa lalu dan mendorong kita menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.

Giang senang melihat Republish sangat dihargai dan berguna bagi banyak desainer di Vietnam. Namun, dia berharap tipografi oleh dari foundry tersebut lebih banyak digunakan dalam lingkup yang lebih luas. Seperti yang dibahas di atas, semua typeface oleh Behalf Studio memiliki asal-usul dalam konteks tertentu dan penggunaannya biasanya juga tetap dalam konteks yang sama—karya bertema vintage. "Which is great," dia jelaskan. Dia menghargai dan memahami mengapa katalog typeface Republish sering digunakan untuk mengenang era tertentu, tetapi Giang ingin melihat typeface Republish diterapkan dalam desain yang lebih kontemporer seperti di zine seni dan seni digital—dalam konteks karya di mana sang desainer cenderung menggunakan Futura atau font lain yang berunsur Bauhaus. Sekarang Republish telah membuat font mereka tersedia di Adobe Fonts. Tim Behalf akan senang jika teman-teman desain internasional menggunakan font mereka dalam karya mereka. Giang tidak ingin konteks asli Vietnam dari font tersebut membatasi konteks penggunaannya. Dia ingin para desainer mengetahui bahwa jika mereka mengerti dan menyukai asal-usul typeface dari Republish, “then you should be able to use it in your own way.”

Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalanan Republish dengan tipografi vernakular dan revival tipografi. Indonesia penuh dengan budaya yang kaya dan sejarah yang berseluk-beluk yang patut dilestarikan melewati desain, tetapi pengejaran itu harus dilakukan secara tekun dan kritis. Dalam pengembangan foundry Republish, Behalf Studio menekankan kepentingan riset yang menyeluruh. Ada potensi besar untuk mengembangkan tipografi dari berbagai spesimen type yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Fungsi karya yang dibuat dalam upaya ini tidak berhenti di ranah desain, tetapi juga sebagai usaha untuk mengenali budaya secara lebih mendalam dan memahami sejarah bangsa dengan lensa yang lebih kritis.

Pemahaman menyeluruh Behalf tentang konteks spesimen type mereka adalah apa yang membuat eksplorasi dan pengembangan tipografi tersebut sangat mengesankan. Melalui Republish, Behalf Studio tidak hanya mampu melestarikan tetapi juga mengabadikan kilasan berharga ini ke dalam sejarah Vietnam. Anda dapat mengunduh typeface dari Republish dan membaca sejarah dan pengembangan di baliknya melalui situs Republish di sini.

Wawancara yang termasuk di tulisan di atas dilakukan pada bulan Maret, 2022.

Zoom
Slide-1
slide-4
slide-3
About the Author

Kireina Masri

Kireina Masri has had her nose stuck in a book since she could remember. Majoring in Illustration, she now writes, in both English and Indonesian, of all things visual—pouring her love of the arts into the written word. She aspires to be her neighborhood's quirky cat lady in her later years.