Coastal Vision: Pameran Pertama Ardneks di Tokyo
Kendra Ahimsa, lebih dikenal sebagai Ardneks, membawa pameran perdananya, Coastal Vision, ke Tsubame Studio, Tokyo. Pameran tersebut merupakan kelanjutan dari pameran Coastal Vision yang diadakannya di Dia.Lo.Gue, Jakarta, seputar buku berjudul sama yang ia terbitkan bersama Jordan, jordan Édition. Pameran yang menandai pertama kalinya karya Ardneks dipamerkan di Tokyo ini dimeriahkan dengan berbagai penampilan musik dari Tsubame Studio. Bekerja sama dengan manajer galeri dan teknisi rekaman dari Tsubame Studio, pameran dimulai pada tanggal 20 Maret 2024. Coastal Vision adalah pameran pengenalan, menampilkan karya-karya lama dari Kendra Ahimsa selama satu dekade karirnya.
Awalnya, Kendra tidak punya rencana apa pun untuk membawa Coastal Vision ke Jepang. “Jadi, gue tuh dulu sempet ngerjain artwork buat band Jepang, Kikagaku Moyo. Ternyata si Tsubame studio ini gedungnya ada dua lantai. Jadi ada lantai galeri (dan) lantai atasnya itu recording studio. Nah, Kikagaku Moyo itu record albumnya di recording studio-nya Tsubame Studio,” Kendra mulai bercerita. Lebih lanjut, sang seniman menjelaskan bahwa Tsubame kemudian mengadakan pameran poster Kikagaku Moyo yang menampilkan seluruh poster dan karya seni yang digunakan band tersebut selama masa aktifnya, termasuk poster yang dibuat oleh Kendra. “Ternyata, di exhibition itu, banyak yang nge-respons poster gue,” kata Kendra. Manajer galeri Tsubame Studio tertarik dengan poster Kendra dan menghubunginya untuk mengetahui apakah sang seniman tertarik untuk berpameran di ruang mereka. “Gue, dengan senang hati, mau!” kenangnya.
Sebelumnya, Kendra pernah memamerkan karyanya di Osaka. Coastal Vision menjadi kesempatan untuk mengenalkan karyanya untuk pertama kali ke kota lain di Jepang yaitu Tokyo. Mengingat hal itu, Kendra berpendapat sebaiknya pameran ini dijadikan sebagai pameran pengenalan karena ia menyadari masih banyak orang di kota ini yang belum familiar dengan karyanya. Saat Kendra dan tim Tsubame Studio sedang bolak-balik memfinalisasi konsep pameran, Kendra mengajukan untuk mengangkat buku Coastal Vision yang ia terbitkan akhir tahun lalu bersama penerbit independen, Jordan, jordan Édition. Ia menyarankan agar tema pameran secara keseluruhan berkisar pada buku tersebut. “Jadi cocok lah sama karya gue. Bukan new works cuman semacam archival works,” jelas Kendra.
Tidak ada satu pun kurator yang ditunjuk untuk pameran tersebut. Sebaliknya, Kendra dan tim Tsubame bekerja sama untuk menentukan tata letak serta cara mempromosikan pameran tersebut. “Soalnya itu kan galeri kecil ya…Cuman yang gue senengin di prosesnya itu ya benar-benar humble aja. Bukan yang gede gimana gitu… Bener-bener ya typical gallery space di Jepang gitu deh,” jelas Kendra. Pernah mengunjungi ruang pamer tersebut sebelumnya, Kendra mampu memvisualisasikan secara akurat bagaimana tata letak pameran. Ia kemudian menjelaskan bagaimana ia ingin membentuk semacam lorong di pintu masuk pameran dengan menggunakan karya seni yang digantung di langit-langit.
Besar kecilnya studio dan keberadaannya di luar negeri juga berdampak pada karya apa yang Kendra bawa ke Tsubame Studio. Dikarenakan Tsubame Studio adalah sebuah galeri kecil, tentu saja ada tantangan untuk pameran ini. “Karena mereka studio kecil, jadi ini lebih ke teknis. Misalkan, mereka enggak bisa bayaran flight lu tapi lu bisa keep a certain percentage of the sales misalkan, dan itu memengaruhi pameran seperti apa yang akan dibawa,” lanjut Kendra. Maka itu, dia harus memprioritaskan karya-karya yang dapat ia bawa di penerbangannya ke Jepang karena biaya pengiriman karya yang besar akan memakan uang yang lebih banyak dan harus ditanggung sendiri. “Jadi gue harus mikirin gimana gue bisa handcarry itu semua,” Kendra tertawa.
Ikatan erat Tsubame Studio dengan musik juga turut memengaruhi karya yang dipilih oleh Kendra. Dia lebih memilih poster dan karya yang dibuatnya untuk band dan musisi. Hubungan Coastal Vision dengan dunia musik juga terlihat jelas dengan pertunjukan berbagai band, musisi, dan DJ yang pernah merekam musiknya di studio rekaman yang terletak di lantai atas. “They’re very musical people jadi mereka emang suka adain gig-gig tapi cuman band-band yang recording di atas. Dari roaster mereka lah istilahnya. Jadi mereka kasih panggung. Pas kemarin gue pameran, setiap weekend mereka ngadain performance,” cerita Kendra. Tim Tsubame Studio memberi rekomendasi musisi untuk disetujui oleh Kendra dan yang akhirnya tampil adalah Tō Yō, gitaris mereka, Sebun, DJ Nogi, Yaryu, and Kotsu Guy dari Kikagaku Moyo.
Coastal Vision jelas berhasil menarik perhatian komunitas musik sekitar Tsubame Studio. “Surprisingly, banyak banget yang datang. Nah, itu karena atasnya recording studio jadi kebanyakan yang datang itu juga musicians. Ya emang koneksi-koneksinya mereka gitu kan. Gue sangat beruntung sih soalnya kan itu emang ranah gue. Ya gue jadi banyak kenalan sama band-band Jepang. Hopefully, mudah-mudahan ada yang nyantol terus kasih gue kerjaan,” Kendra terkekeh. Coastal Vision menerima banyak pengunjung hingga hari terakhir pameran pada tanggal 13 April dan banyak karya Kendra yang dipajang berhasil terjual. Melihat kesuksesan pameran pengenalannya di Tokyo, Kendra berharap kesempatan ini dapat membuka peluang untuk menyelenggarakan pameran di Tokyo lagi kedepannya, tentu dengan karya-karya baru.