Rayakan Usia Perak, Selasar Sunaryo Art Space Gelar Pameran SEPEREMPAT ABAD

Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) adalah lembaga seni-budaya non-profit yang didirikan oleh perupa Sunaryo dan diresmikan pada 5 September 1998 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia (Almh.) Prof. Edi Sedyawati. Selama 25 tahun sejak berdirinya, SSAS telah tumbuh menjadi salah satu pusat kesenian yang paling aktif di Indonesia. Secara literal, kata “Selasar” menggambarkan sebuah area terbuka yang menyambungkan satu ruang menuju ruang lainnya. Selain itu, kata tersebut juga merefleksikan tujuan mendasar dari ruang ini untuk mempertemukan kesenian dengan khalayak. Kegiatan-kegiatan di SSAS berorientasi pada edukasi, dan secara umum mencakup lintas disiplin kesenian: Seni rupa, seni pertunjukan, arsitektur, desain, film dan sastra. Untuk merayakan usia peraknya, SSAS menyiapkan serangkaian program yang dihelat sepanjang paruh kedua 2023. Pada 5 September 2023 lalu, telah berlangsung Mimbar Selasar yang menampilkan pidato kebudayaan seorang astronom dan filosof Indonesia, Karlina Supelli, judul “Negara dan Kuasa atas Tubuh”. Lalu, sebagai puncak peringatan, akan digelar pameran SEPEREMPAT ABAD yang terdiri dari empat presentasi khusus di ruang-ruang pamer SSAS.

Presentasi pertama adalahEt Ceteraoleh Sunaryo di Ruang A SSAS. 25 tahun lalu, Sunaryo membungkus karya-karya yang telah siap pamer dengan kain hitam, lantas menjudulinya Titik Nadir sebagai sebuah pameran inagurasi SSAS di tengah situasi krisis 1998. Kali ini, Sunaryo kembali hadir di Ruang A, juga dengan karya-karya patung, lukisan dan instalasi monumental yang menggambarkan alur tumbuh-kembang, dari suatu permulaan menuju masa depan. Pameran ini dikuratori oleh Heru Hikayat. Presentasi kedua adalah XXXV: Arsip dan Prospek di Ruang B SSAS. Dikuratori oleh Heru Hikayat dan Puja Anindita, pameran menyajikan suatu kilas perjalanan ke masa lalu sekaligus masa depan SSAS. Bagian awal menampilkan kilasan tentang perkembangan dan pencapaian SSAS selama ini melalui arsip-arsip yang telah terseleksi. Bagian berikutnya dari pameran ini peta perjalanan, rancangan, maupun gagasan-gagasan proyeksi SSAS untuk sepuluh tahun ke depan.

Zoom

Selanjutnya adalah Base Matters, presentasi tunggal Arin Dwihartanto Sunaryo di Bale Tonggoh SSAS. Dikuratori oleh Krishnamurti Suparka, pameran ini terbangun dari karya-karya, tata ruang dan berbagai aktivitas yang mewakili praktik artistik, gagasan dan visi Arin sebagai perupa. Ia mengubah tata ruang Bale Tonggoh dan mengkonversinya sebagai studio tempat ia bekerja. Sejumlah karya di dalam pameran ini bersifat pan-sensoris. Arin berusaha memperluas resepsi karya-karya seni rupa dengan elemen-elemen bunyi dan raba. Presentasi keempat adalah Collected Fictions: Notes on Illuminance oleh Syagini Ratna Wulan di Ruang Sayap SSAS. Dikuratori oleh Yacobus Ari Respati, pameran ini menampilkan objek-objek visual, taktil dan rangsangan sensoris untuk membicarakan bagaimana seni bekerja melalui pengalaman dan pengetahuan kita yang tumbuh di dalamnya. Pendekatan ini berhubungan dengan karya-karya Syagini sebelumnya yang bersifat meruang, partisipatoris, serta mengeksplorasi narasi dunia seni rupa kontemporer.

Pameran SEPEREMPAT ABAD juga menandai momentum penting untuk SSAS, yakni regenerasi. Bukan kebetulan jika pameran ini menampilkan presentasi tunggal dari Arin Dwihartanto Sunaryo bersama Syagini Ratna Wulan sebagai penerus pengelola SSAS. Seperti halnya Sunaryo, masing-masing dari mereka adalah perupa profesional yang telah diakui jejak rekamnya di dalam dan luar negeri. Dibuka untuk publik pada tanggal 11 November 2023, rangkaian pameran SEPEREMPAT ABAD akan berlanjut dengan program publik wicara seniman di Selasar Sunaryo Art Space dan seminar tentang manajemen ruang seni yang akan diselenggarakan melalui kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung. Seluruh rangkaian kegiatan dalam SEPEREMPAT ABAD dirancang bersama-sama oleh tim SSAS, dengan Agung Hujatnikajennong sebagai direktur artistik. Perhelatan pameran SEPEREMPAT ABAD terselenggara atas arahan dan dukungan dari Yayasan Selasar Sunaryo (YSS) yang menaungi Selasar Sunaryo Art Space, Wot Batu dan Selasar Pavilion, serta dukungan dari Art Jakarta. Pameran XXXV: Arsip dan Prospek, Base Matters,  dan Collected Fictions: Notes on Illuminance diperpanjang hingga 30 April 2024.

Slide-1
Slide-2
Slide-3
Slide-4
Slide-5
Slide-6
About the Author

Alessandra Langit

Alessandra Langit is a writer with seven years of diverse media experience. She loves exploring the quirks of girlhood through her visual art and reposting Kafka’s diary entries at night.